Jumat, 17 Februari 2012

Sifat-Sifat Setan


Sifat-sifat setan:
1)   Godaan setan lembut dari aliran darah.
2)   Setan senantiasa menggoda manusia tanpa lelah (Q.S Al-Hijr: 36-39).
3)   Setan menggoda manusia dari segala arah, yaitu depan, belakang, bawah, atas, kanan, dan kiri (Q.S Al-A'raf: 16-17, Al-Hasr:16)
4)   Setan akan menyruh bawahannya untuk menyerang manusia dengan cara sembunyi-sembunyi.
5)   Setan itu sombong.
6)   Setan mengajak untuk membantah Allah.
7)   Setan sangat bersemangat untuk memisahkan dua orang muslim yang bersahabat.
8)   Setan menamai sesuatu bukan denagn namanya.
9)   Teman setan adalah nyaniyan (Q.S Al-Isra: 64).
10) Melawan manusia sejak lahir, kecuali Maryam dan Nabi Isa A.S (H.R Bukhari-Muslim).
11) Setan makan dan minum dengan tangan kiri, termasuk ketika ia memberi.
12) Setan akan masuk rumah, jika rumah tersebut tidak dibacakan doa.
13) Setan akan lari ketika mendengar adzan (H.R Muslim).
14) Setan akan mendatangi, dan menggoda manusia ketika ia shalat.
15) Setan akan menempati shaf yang kosong (H.R Abu Daud).
16) Setan akan membsikkan suudzan kepada sesama muslim.
17) Setan selalu menampakkan mimpi yang buruk.
18) Setan tertawa apabila melihat umat muslim yang menguapkan mulutnya, tapi tanpa menutup mulutnya dengan tangan.
19) Setan akan mengikat dengan tiga ikatan. Ikatan tersebut akan lepas ketika umat muslim bangun dengan berdzikir, wudhu, dan shalat.

Menguatkan Ukhuwah Sesama Muslim


Hal-hal yang dapat menguatkan ukhuwah sesama muslim, diantaranya:
1)   Memohon doa dan mendoakan saudara/i kita.
2)   Jika ada seseorang yang mengatakan Ukhibbuka lillahi, maka jawablah akhabbakallahu akhbabtani     lahu. 
3)   Membantu saudara kita dalam ketaatan, dan membantunya menjauhi kemaksiatan.
4)   Menghormati waktunya.
5)   Ketika bertemu dianjurkan saling senyum.
6)   Berjabat tangan ketika bertemu.
7)   Saling berkunjung ke rumah.
8)   Membantu memenuhi kebutuhan saudaranya.
9)   Membantu melunasi hutangnya.
10) Memberi nasehat dengan cara sembunyi-sembunyi.
11) Berusaha menutup aib saudaranya.
12) Jangan memuji orang muslim didepannya, karena itu akan membuat ia sombong.
13) Husnudzan (berbaik sangka) kepada sesama muslim.
14) Ketika mendengar berita buruk tentang saudara semuslim, maka harus diklarifikasika (tabayyun).
15) Lemah lembut kepada mereka dalam segala hal.
16) Menahan diri untuk tidak menyakiti mereka, dan bersabar atas segala kekeliruan mereka.

Kamis, 16 Februari 2012

Keindahan Agama Islam

Kata Kata Mutiara Islam

Agama islam merupakan agama penyempurna, sekaligus penghapus ajaran agama yahudi dan nasrani yang mana ajarannya hanya bersifat lokal (hanya berlaku untuk masyarakat di daerah tertentu). Islam merupakan agama yang bersifat universal, kemudian di sisi lain islam mempunyai keindahan bagi pemeluknya yang tidak ditemukan bagi orang ateis dan yang berlainan agama. Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah dan kemurniannya dijaga oleh Allah sampai hari kiamat sebagaiman yang difirmankan Allah dalam ayat al-Quran: "Inna nahnu nazzalna adz zikra wa inna lahu lahafidhun". Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Al-Quran telah dijaga". Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa islam tidak akan hancur, rusak, kacau, dsb. Allah sendiri yang menjamin keselamatan agama ini, jika ada orang yang ingin menghancurkan agama ini, maka Allah akan tidak akan tinggal diam, dan Ia akan menjaga dengan cara memberikan seruan kepada manusia untuk menjaga dari orang-orang yang jahat.

Tidak seperti agama yang lain, islam masih terjaga dan murni berasal dari Allah yang notabenenya merupakan gama samawi. Sedang agama lain tidak lepas dari pengaruh budaya, dan campur tangan manusia. Sehingga keotentikan agama selain islam perlu ditanyakan. Sungguh sangat mengherankan jika ada orang muslim, tapi ia masih ragu terhadap apa yang ia yakini. Sesungguhnya, keraguan itu tidaklah berdasar, karena berdasarkan sejarah islam terus-menerus mengalami proses penjagaan, dari awal turunnya wahyu hingga, pembukuan mushaf, pembukuan kitab hadist hingga saat ini. Itu merupakan keindahan dari sisi sejarah, kemudian ada hal lain yang mungkin menarik untuk dicermati yaitu:

1) Agama Islam sebagai Kontrol Masyarakat
Salah satu ajara agama islam adalah akhlak yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, atau pun mengatur hubungan manusia dengan manusia. Bayangkan, jika agama islam tidak ada, maka adakah sesuatu yang dapat dijadikan manusia sebagai landasan dalam bertingkah laku?Apakah cukup, manusia berpedoman pada aturan yang hanya dibuat oleh manusia dan itu bersifat relatif? Tentunya, manusia membutuhkan aturan yang bersifat mutlak dan bersumber dari sang pencipta. Ketika yang membuat aturan adalah Sang Pencipta, maka dari segi keefektifannya cukup untuk mengawasi para manusia yang hidup di bumi, karena segi pembalasan amal tidak hanya di dunia, tetapi juga di akherat. Ketika ada seseorang melakukan perbuatan baik, tapi di dunia ia tidak mendapatkan balasan, maka balasan itu akan datang pada saat ia berada di akherat kelak. Kemudian jika ada seseorang yang melakukan perbuatan buruk, tapi di dunia tidak dihukum dengan balasan yang setimpal, maka di akherat ia tidak akan lepas dari hukuman yang berasal dari Allah.

2) Agama Islam adalah Agama Yang Mudah untuk Diamalkan
Tidak seperti agama lain, ketika akan menjalankan ritual, islam mengajarkan tata cara yang mudah, praktis, dan simpel. Misalnya jika dibandingkan agama Hindu, ketika akan menyembah dewa mereka diharuskan memberi sesajen yang beraneka ragam. Misal yang lain, ketika akan pergi keluar rumah diharuskan ada satu orang yang menjaga rumah. Bagi ajaran hindu tidak diperbolehkan meninggalkan rumah tanpa ada yang menjaga, dan itu merupakan inti dari keyakinan mereka.

Contoh lain misal agama islam dibandingkan dengan agama kristen. Ketika umat kristen akan bertaubat (menebus dosa), maka diwajibkan bagi mereka untuk membayar uang sebagai penebus dosa. Dan ketika kita mengamati para pendeta, biarawan, biarawati, suster, dan paus paulus mereka tidak diperbolehkan untuk menikah. Hidup mereka ditujukan hanya untuk mengabdi pada Tuhan mereka.

Islam tidak mengajarkan hal seperti itu sehingga apa yang tidak diperbolehkan oleh agama lain (tidak menikah, ketika bertaubat diharuskan membayar tebusan, memberi sesajen pada dewa, tidak diperbolehkan meninggalkan rumah jika tidak ada yang menjaga rumah, dll) diperbolehkan islam. Dan apa yang dilarang
oleh islam pasti ada hikmah yang terkandung didalamnya, walaupun diperbolehkan oleh ajaran agama lain. Contoh yang diharamkan oleh agama islam tapi dibolehkan oleh agama selain islam yaitu babi, minuman keras, narkoba, binatang yang najis, dll. Hal itu diharamkan karena ada dalil yang melarang memakannya, kemudian dilihat dari sudut pandang kesehatan dapat merusak jiwa.

Contoh lain ritual agama islam yang  mudah. Apabila seseorang tidak mampu shalat dengan berdiri (karena sakit, udzur, usia lanjut, dll), maka diperbolehkan untuk duduk, jika tidak mampu shalat dengan duduk maka diperbolehkan shalat dengan cara berbaring, jika tidak mampu lagi maka diperbolehkan shalat dengan menggunakan isyarat. Itu merupakan contoh-contoh ritual agama islam yang mudah untuk diamalkan, dan masih banyak contoh-contoh lain yang belum disebut.
    
3) Islam itu Mencakup Aspek Duniawi dan Ukhrawi
Apa yang dilakukan oleh manusia tidak akan ada yang sia-sia, baik itu perbuatan baik atau pun perbuatan buruk. Bagi yang melakukan perbuatan baik, maka akan diberi pahala, sedangkan yang melakukan keburukan akan diberi dosa. Semuanya akan dibalas oleh Allah sesuai apa yang ia perbuat, baik itu di dunia atau pun di akherat. Islam mengajarkan pentingnya beramal agar apa yang dilakukan seseorang bisa bermanfaat untuk mempersiapkan dikehidupan mendatang (akherat). Tidak seperti ajaran orang Barat, yang menyatakan bahwa kehidupan hanya di dunia, sedangkan setelah manusia meninggal tidak ada kehidupan lagi. Penadapat ini mengakibatkan orang-orang Barat enggan untuk melaksanakan perbuatan baik. Akibatnya banyak hidup mereka yang dihabiskan untuk berfoya-foya, dan apatis terhadap kehidupan disekelilingnya. Atau malah hidup mereka dari sisi rohani kering-kerontang, karena tidak punya pedoman untuk menjalani kehidupan yang singkat ini.

4) Islam Mengatur Seluruh Aspek Kehidupan Manusia
Dari hal sepele samapai hal yang prinsip, semua telah diatur oleh islam. Dari tata cara makan, tidur, bercanda
dsb semua telah diatur. Jika ada yang belum diatur karena mungkin faktor kemajuan teknologi, maka manusia diberikan wewenang untuk berijtihad dengan akalnya. Apabila ada hal yang belum tercantum dalam nash sebagai pedoman hidup, maka manusia sendiri yang akan mencari jawabannya. Kemudian jika ada anggapan bahwa ada beberapa hal yang belum diatur dalam islam, bukan berarti ajaran islam yang tidak lengkap, sebenarnya sudah ada landasannya, tapi masih bersifat global dan untuk memahaminya dibutuhkan proses penalaran manusia. Contohnya hukuman bagi koruptor. Dalam islam belum ada hukuman yang mengatur pemidanaan koruptor, yang ada dan hampir mirip dengan pidana korupsi adalah pidana pencurian. Karena dalam hukum pidana tidak diperbolehkan analogi, maka hukuman bagi koruptor adalah ta'zir yang  merupakan hasil ijtihad manusia.
        
5) Islam Mengandung Ajaran Toleransi, Baik Sesama Muslim mau pun Bagi non Muslim
Islam merupakan agama yang disebarkan dengan cara damai, bukan dengan cara kekerasan. Maka dari itu dalam islam tidaka ada pemaksaan dalam beragama. Dalam sejarah, dari kepemimpinan Nabi Muhammad sampai Dinasti Abbasiyah tidak pernah terjadi pembantaian umat muslim kepada umat non muslim. Justru mereka dilindungi oleh umat islam. Banyak kalangan non muslim menganggap agama islam adalah agama kekerasan, teror, dll. Itu semua hanya opini dari media massa yang sudah tidak sesuai dengan apa yang diberitakan (sudah diubah-ubah sesuai keinginan wartawan) sehingga banyak orang yang terpengaruh dengan apa yang diberitakan oleh media. Padahal islam adalah agama yang menjunjung tinggi hak orang lain, selama orang lain tidak mengganggu/merusak/menghancurkan agama islam.

6) Islam bersifat universal
Islam selalu sesuai dengan perkembangan zaman, bukan ajaran agama islam yang bercampur dengan budaya yang ada disuatu tempat, namun budaya tersebut yang harus menyesuaikan dengan ajaran agama islam. Selama ini banyak kalangan yang menyatakan islam harus sesuai dengan budaya, sehingga mau tidak mau islamlah yang mengikuti budaya. Pendapat itu justru bertentangan dengan keuniversalan islam, justru jika islam mengikuti budaya berarti islam tidak cocok dibeberapa tempat, dan secara tidak langsung itu menyatakan islam bersifat temporal. Maka pola pikir seperti ini harus diubah, karena nantinya akan berpengaruh terhadapa pengambilan istinbath suatu hukum.

7) Islam Mencakup Aspek Ilmu dan Amal
Seseorang dikatakan sempurna agamanya jika ia tahu ajaran islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada yang berpendapat islam hanya ilmu atau amal saja, maka itu tidaklah benar. Islam hanya  
berilmu tanpa amal seperti umat Yahudi, karena mereka tahu tapi tidak mau mengamalkan apa yang sudah  mereka ketahui, sehingga mereka termasuk umat yang dimurkai Allah. Sedang beramal tanpa ilmu seperti umat Nasrani yang suka mengada-ada ajaran mereka, sehingga memunculkan bida'ah-bid'ah dalam agama mereka yang membuat mereka sesat. Islam mengambil jalan tengah dengan cara memadukan dimensi ilmu dan amal.
  

Senin, 13 Februari 2012

Perkataan Kontroversial dari Cendikiawan Muslim

Tulisan dibawah ini dibuat bukan bermaksud untuk menjelekkan beberapa pihak, tetapi hanya untuk menasihati  pihak-pihak yang terkait, agar dalam bertutur kata lebih arif, berhati-hati, dan santun, apalagi yang menjadi objek paerkataan adalah agama mereka, yang mereka yakini sebagai agama yang benar. Banyak dikalangan mereka mereka-reka agama dengan dalih bercanda, progresifitas, HAM, dll. Berikut perkataan para cendikiawan muslim yang dianggap oleh mayoritas umat muslim sangat kontroversial:

1) Gus Dur

Gus Dur
Gus Dur

"Saya tidak suka yang 'islam-islam' itu. Ini Indonesia. NU menolak yang 'islam-islam itu". (detikNews, Jumat, 27/04/2007 22:30 WIB).

"Sebenarnya, jangankan Tionghoa atau Konghucu, PKI pun saya lindungi". (Jawa Pos, Senin, 26 Januari 2009).

"Takwa atau ketakwaan, kata Gus Dur, itu bermakna takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang betul-betul takut pada Tuhan, imbuhnya, dia telah bertakwa. "Tidak peduli muslim atau bukan", ujarnya. (www. wahidinstitut.org. Selasa, 29 Januari 2008, 05:01)

Candaan Gus Dur tentang Sopir Metro omini dan Juru Dakwah sbb:
Di pintu akherat seorang Malaikat menanyai seorang sopir Metro mini. "Apa kerjamu selama di dunia?" tanya Malaikat itu.

"Saya sopir Mtro Mini, Pak". Lalu Malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.

Lalu datang Gus Dur dengan dituntun ajudannya yang setia. "Apa kerja kamu di dunia?" tanya Malaikat kepada Gus Dur.

"Saya mantan Presiden dan juga juru dakwah Pak...", lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes.

"Pak kenapa kok saya yang mantan presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir metro....?" Dengan tenang Malaikat menjawab: "Begini Pak..Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur....sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metro Mini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa" (mbs). Sumber: http// news. okezone. com/ GUSDUR/ index. php/ ReadStory/2009/06/22/64/231593/ sopir-metromini-dan-juru-dakwah


Kemudian perkataannya mengenai ucapan Assalamu'alaikum Wr Wb pada saat melaksanakan shalat bisa digantikan dengan selamat pagi, tengok kanan, tengok kiri, dan yang tak kalah heboh, beliau mengatakan bahwa al-Quran adalah kitab suci terporno didunia karena didalamnya memuat ayat menyusui anak berumur 1-2 tahun. "Menyusui berarti mengeluarkan 'tetek', berarti itu pornografi", ujarnya.


2) Said Aqil Siradj

1316452287580192388
Said Aqil Siradj (www.arrahmah.com)

Said Aqil Kafirkan Sahabat 
"Sejarah mencatat, begitu tersiar berita Rasulullah SAW wafat dan digantikan oleh Abu bakar (b kecil dari pemakalah), hampir semua penduduk jazirah Arab menyatakan keluar dari islam. Seluruh suku-suku di tanah Arab membelot seketika itu juga. Hanya Madinah, Makkah dan Thaif yang tidak menyatakan pembelotannya itu. Ini pun, kalau dikaji secara seksama, bukan karena agama, bukan didasari keimanan, tapi karena kabilah. Pikiran yang mendasari sikap orang Makkah untuk tetap memeluk Islam adalah logika bahwa kemenangan islam adalah kemenangan Muhammad, sedang Muhammad adalah orang Quraisy, penduduk asli kota Makkah, dengan demikian, kemenangan Islam adalah kemenangan suku Quraisy, kalau begitu tidak perlu murtad. Artinya, tidak murtadnya Makkah itu bukan karena agama, tapi karena slogan yang digunakan oleh Abu Bakar di Bani Saqifah: "al-Aimmatu min Quraisy", bahwa pemimpin itu berasal dari Quraisy. Dan itu sangat ampuh bagi Quraisy". (Dr. Said Agil Siradj, makalah berjudul Latar Belakang Kultur dan Politik Kelahiran ASWAJA, hlm 3-4)

"Tauhid Islam dan Kristen Sama Saja"
Dalam buku Menuju Dialog Teologis Kristen-Islam yang ditulis Bambang Noorsena, Said Aqil Siradj memberi kata penutup:
"Dari ketiga macam tauhid diatas (tauhid al-rububiyyah, tauhid al-uluhiyah dan tauhid asma' wa shifat), maka tauhid Kanisah Ortodox Syiria tidak memiliki perbedaan yang berarti dengan Islam. Secara al-rububiyah, Kristen Ortodox Syiria jelas mengakui bahwa Allahg adalah Tuhan sekalian alam yang wajib disembah. Secara al-Uluhiyah, ia juga mengatakan Laa ilaaha illallah: "Tiada Tuhan (ilah) selain Allah", sebagai ungkapan ketauhidannya. Sementara dari sisi Tauhid sifat dan asma Allah secara substansial tidak jauh berbeda. Hanya ada perbedaan sedikit tentang sifat dan asma Allah tersebut". (hal 165)

"Jika dalam Islam (sunni) kalam Tuhan Yang qadim itu turun kepada manusia (melalui Muhammad)  dalam bentuk al-Quran, maka Kristen Ortodox Syiria berpandangan bahwa kalam Tuhan turun menjelma
(tajassud) dengan Ruh al-Quddus dan perawan Maryam menjadi manusia . Perbedaan ini tentu saja sangat wajar sekali dalam dunia teologi, termasuk kalangan teologi islam" (hal 165-169)
"Walhasil, keyakinan Kristen Ortodoks Syiria dengan Islam (Sunni), walaupun berbeda dalam peribadatan (syariah), pada hakikatnya memiliki persamaan yang sangat substansial dalam bidang tauhid" (hal 166).

3) Masdar F Mas'udi


Permasalahan Waktu Haji
"Masdar F Mas'udi, dikenal gagasannya tentang waktu-waktu berhaji (terutama wukuf di Arafah). Menurut Masdar F Mas'udi bahwa ayat jangan dikorbankan oleh hadist (al hajju Arafah, haji itu adalah wukuf di Arafah pada hari Arafah) maka wukuf menurut Masdar tidak dibatasi hanya tanggal 9 Dzul Hijjah tetapi sesuai dengan al-Quran Al Hajju Assyhurun Ma;'ummat (haji itu dalam bulan-bulan tertentu-yakni, Syawal, Dzul Qa'dah, dan Dzul Hijjah"






4) Ulil Abshar Abdalla

Ulil
Menjawab pertanyaan tentang Pluralisme agama.
Kutipan:
"Ada hadist yang mengatakan, "tamsil agama yang saya (Muhammad) bahwa seperti batu bata yang saya letakkan disudut dari sebuah bangunan yang hampir lengkap". Artinya islam ini hanya menyempurnakan saja, bukan membatalkan atau mengamandemen. Ibnu Arabi mengatakan semua agama itu baik karena datangnya dari Allah.

5) Musa Ash'ari


"Allah itu banyak. Sebanyak kepala yang dimiliki manusia".(Pak Musa Guru Kami, hlm 163)
"Orang Islam senangnya membuat masjid bukan membuat pasar. Padahal, yang masuk surga duluan orang yang membuat pasar, karena khairunnas an fau'uhum linnas. 
(Ibid, hlm 168)


6) Abdul Munir Mulkhan
Image hosting by Photobucket
Pluralisme Agama
"Bentuk-bentuk ritual yang sakral yang selama ini cenderung lebih "memanjakan" Tuhan dan tidak manusiawi, perlu dikembangkan sehingga menjadi ritus-ritus kultural yang sosiologis dan humanis. Tuhan Yang Maha Tunggal itu adalah Tuhan yang diyakini pemeluk semua agama didalam beragam nama dan sebutan. surga dan penyelamatan Tuhan itu adalah surga dan penyelamatan bagi semua orang  disemua zaman dalam beragam agama, beragam suku bangsa dan beragam paham keagamaan. Melalui cara ini, kehadiran Nabi Muhammad, Budha Gautama, Konfusius, atau pun Nabi dan Rasul agama lain, mungkin menjadi lebih bermakna bagi dunia dan sejarah kemanusiaan.... Tuhan semua agama pun mungkin begitu kecewa melihat manusia menggunakan diri Tuhan itu untuk suatu maksud meniadakan  manusia lain hanya karena berbeda pemahaman keagamaannya" (Virus Liberalisme di Perguruan Tinggi Islam, hlm 191)

"Ketunggalan dan kemutlakkan hanya pada Tuhan semata, bukan tafsir yang relatif, plural, dan terbuka. Ketunggalan-Nya tampil dalam realitas sosial plural, kemutlakkan-Nya tampil didalam kerelatifan. Tuhan dan ajaran-Nya tetap eksklusif, tunggal, mutlak, dan sempurna, karena itu bisa tampil berbeda sesuai zaman dan budaya pemeluk. Tuhan dan ajaran-Nya tak pernah dikenal, karena itu universal dan tetap dalam kemutlakkan. Dari sini bisa diharap tumbuhnya apresiasi HAM, demokrasi, dan pluralitas pemahaman ajaran Tuhan yang bebas dari kekerasan" (Ibid, hlm 187)


7) Siti Musdah Mulia

Legalisasi Homoseksual/Lesbian (Kawin Sesama Jenis)
"Bahkan, menarik sekali membaca ayat-ayat al-Quran soal hidup berpasangan (Ar Rum: 21, Az-Zariyat: 49, dan Yasin: 36) disana tidak dijelaskan soal jenis kelamin biologis, yang ada hanyalah soal gender (jenis kelamin sosial). Artinya, berpasangan itu tidak mesti dalam konteks hetero, melainkan bisa homo, dan bisa lesbian. Maha suci Allah yang menciptakan manusia denagan orientasi seksual yang beragam"

Selanjutnya, dia mengatakan,
"Esensi ajaran agama memanusiakan manusia, menghormati manusia dan memuliakannya. Tidak peduli apa pun ras, suku, warna kulit, jenis kelamin, status sosial dan orientasi seksualnya. Bahkan, tidak peduli apa pun agamanya. (Ibid, hlm 224)

"Dalam hal orientasi seksual misalnya, hanya ada satu pilihan, heteroseksual. Homoseksual, lesbian, biseksual, dan orientasi seksual lainnya dinilai menyimpang dan distigma sebagai dosa. Perkawinan pun hanya dibangun untuk pasangan lawan jenis, tidak ada koridor bagi pasangan sejenis. Perkawinan lawan jenis meski penuh diwarbai kekerasan, eksploitasi, dan kemunafikkaan lebih dihargai ketimbang perkawinan sejenis walaupun penuh dilimpahi cinta, kasih sayang dan kebahagiaan" (Ibid, hlm 225)

8) Amin Abdullah



Penafsiran Al Quran Melalui Metodologi Hermeneuitika  
"Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk didalamnya perkembangan ilmu-ilmu sosial kemanusiaan, yang begitu pesat secara relatif memperdekat jarak perbedaan budaya antara satu wilayah dan wilayah yang lain. Hal demikian, pada gilirannya juga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kesadaran manusia tentang apa yang disebut fenomena "agama". Agama untuk era sekarang tidak dapat lagi didekati dan difahami hanya lewat pendekatan teologis-normatif semata-mata. Pada penghujung abad ke-19, lebih-lebih pada pertengahan abad ke-20, terjadi pergeseran paradigma pemehaman tentang "agama" dari yang dahulu terbatas pada "idealitas" ke arah "historisitas", dari yang hanya berkisar pada "doktrin" ke arah entitas "sosiologis", dari diskursus "esensi" ke arah "eksistensi"". (Ibid 162-163)

Demikian beberapa paparan mengenai ungkapan-ungkapan para cendikiawan muslim yang menimbulkan pro dan kontra bagi umat muslim. Sebenarnya masih banyak perkataan yang lain, dan dari cendikiawan yang lain pula, akan tetapi karena keterbatasan waktu, maka akan dilanjutkan di waktu mendatang disertai sanggahan-sanggahan teori atau perkataan yang mereka ungkapkan. Wallahu 'alam bisshawab.

Sabtu, 11 Februari 2012

Hukuman Mati Tidak Bertentangan Dengan HAM





Pada saat ini, terdapat perbedaan pendapat untuk penerapan hukuman mati. Sebagian orang sepakat, dan sebagiann orang yang lain tidak sepakat. Bagi orang-orang yang sepakat ada tiga alasan yang mereka kemukakan: Pertama, hukuman mati merupakan hukuman yang tepat bagi pelaku pembunuhan berencana retribution, atonement or vegeance yang memiliki sifat menakutkan. Kedua, hukuman mati masih tercantum dalam kitab UU. Ketiga, hukuman mati lebih bersifat ekonomis. Adapun yang tidak setuju ada tiga pendapat yang mereka kemukakan: Pertama, secara historis hukuman mati tidak tertera pada Pancasila, dan KUHP di Indonesia merupakan peninggalan Belanda, sedangkan Belanda sudah meninggalkan hukuman mati. Kedua, hukuman mati merupakan suatu pembunuhan berencana, sehingga tidaka ada sifat memperbaiki moral pelaku. Ketiga, menghargai pribadi, martabat, dan pendekatan ilmiah bagaimana memahami seseorang melakukan tindak pidana.

Tidak hanya itu para aktivis HAM ada yang  setuju dan adapula yang tidak setuju. Bagi yang tidak setuju, ada argumen yang membuat mereka memperkokoh keyakinannya, yaitu mereka mengacu pada pasal 28 ayat 1 butir UUD 1945, hak untuk hidup tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. Artinya, semua pasal yang menyebutkan pidana mati harus dihapuskan. Bagi aktivis HAM yang setuju, mereka mengacu pada UUD 45 pasal 28 J, yang menyatakan pembatasan terhadap hak dan kebebasan: " Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatsan yang telah ditetapkan UU".

Pada hukum pidana islam, sanksi yang ditetapkan kepada pelaku berupa hukuman mati yaitu, riddah, pembunuhan senagaja (qatl al-amd), perampokkan (hirabah), pemberontakakkan (bughah), dan zina bagi yang sudah menikah.

Lagi-lagi hukum pidana islam diklaim sebagai tindakkan melanggar HAM. Menurut Orientalis Barat yang bernama David de Santialana hukum islam itu identik dengan balas dendam, karena nyawa harus dibayar dengan nyawa, telinga harus dibayar dengan teling, dll. Kemudian seorang reformis bernama abdullah an-Na'imi mengatakan, hukum islam itu primitif dan antagonis.

Ketika orang awam mendengar pendapat itu, maka mereka akan terpengaruh. Padahal dalam Al-Quran disebutkan

 ....و لكم في القصا ص حياةٌ

Artinya: di dalam penerapan qishas ada kehidupan (manusia) bagi kalian (al Ayat...)

Didalam al-Quran menjelsakan bahwa manusia adalah makhluk mulia, tapi pada ayat lain al-Quran menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang hina. Hal ini menjelaskan kepada manusia untuk mensikapi mereka sesuai batas-batas kewajaran yang ada. Ketika ada orang yang melaksanakan kewajiban yang ditentukan oleh Allah, maka dia perlu diberi penghargaan setinggi-tingginya, semisal mengerjakan shalat, shadaqah, dll. Jika ada seseorang yang mengerjakan maksiat, maka dia telah menjadi hina. Karena ia hina, maka harus mendapatkan hukuman atas kehinaannya. Jika yang menjadi acuan adalah HAM versi barat, maka sifatnya individualistik, dan sangat memanjakan hak orang, kemudian cenderung mengesampingkan kepentingan umum. Jika kita lihat, HAM cebderung mebahas hak-hak manusia, dan tidak membahas kewajiban manusia. Berbeda dengan HAM versi islam yang mempunyai corak theosentris, hak terkait dengan Allah, dan bersifat jamaah. Sebagai manusia yang baik, seharusnya masyarakat barat memahami pendirian yang ada pada umat islam, dan tidak memaksakan umat islam untuk mengikuti apa yang mereka fahami dan yakini. Ini jelas bertolak belakang dengan apa yang sering mereka kemukakan yaitu                                              
sikap toleransi terhadap orang lain yang punya beberapa pendapat yang berbeda dengan kita.

Hukum pidana islam mempunyai tujuan retributif, yaitu keadilan pada hukuman mati bagi masyarakat dan keluarga korban. Jika tidak dilaksanakan hukuman mati, maka akan terjadi keadilan bagi masyarakat, dan korban mempunyai tujuan preventif, yaitu pencegahan sebelum melaksanakan tindak pidana, ketika tidak ada hukuman mati, maka tidak ada sifat pencegahan bagi masyarakat agar tidak melakukan perbuatan tersebut, seperti pada saat ini, banyak narapidana yang ketagihan keluar masukpenjara karena tidak ada efek menjerakan.

Sebagai penutup, ada dua statment yang sering diungkapkan mayoritas  orang terhadap hukuman mati: Pertama, bertentangan dengan hak hidup. Kedua, yang berhak mematikan orang hanya Allah SWT.

Maka sebagai bantahan tersebut, beberapa orang orang menyatakan, ketika tidak menjalankan hukuman mati tidak ditegakkan  dengan alasan HAM bagi pelaku, maka ada banyak hak hilang dari korban dan masyarakat (keamanan, kenyamanan, dll). Untuk bantahan kedua, justru Allah sendiri yang memerintahkan untuk membunuh bagi pelanggar jarimah baik Al-Quran dan as-Sunnah. Dan juga kita dapat mengajukan pertanyan, siapakah yang yang punya wewenang pelaku untuk membunuh korban?

Dengan adanya artikel ini mudah-mudahan dapat memberikan kepada kita suatu wacana, bahwa pada saat ini hukuman mati masih diperlukan, dan banyak permasalahan pidana muncul karena tidak ada efek jera bagi pelaku. Serta bagi umat muslim tidak dengan segera membenarkan apa yang dikatak oleh para orientalis, karena banyak pendapat mereka yang subjektif dan tidak ilmiah. Waallahu a'lam bi as-Shawab.

1289903564321220472










 

  



  



  





Minggu, 05 Februari 2012

Toleransi Beragama dan Truth Claim Dalam Islam





Toleransi beragama?
Bukankah setiap agama mempunya truth claim (kebenaran masing-masing agama)?
Bukankah setiap ayat yang ada pada masing-masing kitab menjelaskan bahwa agama yang tertera pada kitab tersebuat adalah agama yang benar?, dan bukankah bagi pemeluk agama lain yang tidak disebut pada kitab tersebut diharuskan masuk pada agama tersebut?

Itu hanyalah beberapa pertanyaan dari berjuta-juta orang yang terlintas dari pemikiran mereka. Sebenarnya masih banyak lagi pertanyaan yang dipikirkan oleh masing-masing orang terkait dengan toleransi beragama. Dikalangan masyarakat Barat yang notabenenya adalah masyarakat maju, mereka justru tidak memegang prinsip agamanya yang benar, justru karena memegang prinsip toleransi kebanyakan mereka justru membenarkan faham pluralisme ( faham yang menyatakan bahwa setiap agama mempunyai jalan menuju Tuhan yang sama, dan setiap agama adalah sama-sama membawa manusia menuju surga yang dijanjikan Tuhan). Akan tetapi bagi masyarakat yang masih berpegang teguh terhadap agama yang mereka yakini justru menganggap keyakinan orang yang berbeda adalah keyakinan yang salah, dan orang yang berbeda keyakinan perlu dimasukkan ke agama yang mereka anut.

 Akhir-akhir ini sering muncul isu terorisme, radikalisme, dan fundamentalisme dalam ajaran agama yang bisa membuat masyarakat di berbagai wilayah menjadi resah. Berbagai aktivis HAM memberikan wacana dan opini bahwa aksi teror, dan segala sesuatu yang bisa membuat masyarakat resah merupakan bentuk pelanggaran HAM, apalagi pelanggaran yang dilakukan atas nama Tuhan dan membela agama. Stigma masyarakat terhadap agama semakin buruk, banyak dikalangan masyarakat enggan belajar agama dengan dalih takut menjadi orang yang radikal dan fundamental. Bagi mereka, lebih baik awam beragama, dari pada faham agama tapi bisa meresahkan masyarakat disekitarnya. Tidak kalah pula, banyak cendikiawan dan para aktivis agama menyuarakan bahwa agamanya yang mereka anut belum tentu benar, maka banyak kalangan dari mereka menyatakan bahwa yang bisa menyalahkan (mengkafirkan) keyakinan orang lain hanyalah Tuhan, sedangkan manusia tidak punya hak untuk menyalahkan keyakinan orang lain.

Ungkapan yang mereka gembar-gemborkan itu punya niatan yang baik, tapi yang baik itu belum tentu benar. Justru yang menjadi pertanyaan, apabila masing-masing agama melepas klaim kebenaran dan menyuarakan toleransi yang berlebihan kepada orang lain akan terjamin perang dan konflik antar agama tidak akan timbul, atau malah dengan dilepasnya klaim kebenaran pada masing-masing agama dan diusungnya toleransi yang berlebihan justru akan menyebabkan konflik yang lebih berbahaya dari pada masing-masing orang meyakini kebebenaran pada agamanya? Pertanyaan inilah yang belum terjawab oleh para aktivis-aktivis HAM, dan orang-orang menyuarakan opini toleransi agama. Menurut hemat kebanyakan orang, apabila suatu teori atau wacana belum bisa memberikan solusi yang pasti, seharusnya tidak terburu-buru untuk disebarkan kepada kalangan umum. Apabila pendapat ini disamapaikan kepada masyarakat umum justru akan menimbulkan perpecahan pada masyarakat karena belum bisa secara pasti memberikan solusi yang pasti.

Bagaimana konsep truth claim dan toleransi dalam agama islam?
Apakah konsep toleransi yang dipegang umat islam sama seperti yang dipegang oleh masyarakat Barat yang cenderung bersifat permissive dan inklusive terhadap agama lain?

Secara terang dan gamblang, umat islam menyatakan bahwa agama islamlah yang benar tidak ada agama yang benar selain islam sebagaimana yang tertera pada surat Ali Imran ayat 3 yang berbunyi: "Innaddina 'inda Allahi Al Islam". Yang kurang lebih diartikan: "Sesungguhnya agama yang berada di sisi Allah hanyalah islam".  Kemudian ada ayat yang lain intinya menjelaskan apabila ada seseorang yang beragama selain islam, maka kelak di akherat termasuk orang yang merugi, serta pada surat Al Ikhlas ayat 1-3 berbunyi:"Qul Huwallahu Ahad (1) Allahu As Shamad (2) Lam Yalid wa Lam Yuulad wa Lam Yaqullahu Kufuwan Ahad (3)"Artinya:"Katakanlah, Allah itu Esa (1) Allah tempat bergantung (2) Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Sehingga secara eksplisit umat islam tidak punya toleransi dalam masalah aqidah. Karena masalah aqidah merupakan masalah hubungan seseorang dengan Allah, dan manusia tidak punya kewenangan untuk mengobrak-abrik masalah ketuhanan.

Kemudian dalam masalah dakwah apakah itu melanggar hak seseorang untuk beragama?padahal, dalam masalah keagamaan seseorang tidak diperbolehkan melakukan derifikasi terhadap orang lain.

Dalam masalah dakwah, islam tidak mengenal pemaksaan dalam agama sebagaimana Allah berfirman: Tidak ada paksaan untuk  agama ; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut  dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 256). Dari ayat tersebut islam tidak memaksakan keyakinan sesesorang. Dan inilah sifat toleransi yang diangkat oleh agama islam, justru orang yang memaksakan faham pluralisme itulah yang tidak menjunjung asas toleransi agama. Islam memberikan kesempatan yang luas bagi agama lain untuk mempunyai klaim kebenaran agama, malah islam sendiri lebih setuju apabila agama lain membenarkan agama untuk pengikutnya. perlu dijelaskan pula, masalah dalil menyangkut masalah keimanan, sehingga jika ada pendapat yang dibuat oleh manusia, dan ada dalil yang berasal dari Allah, maka sudah selayaknya bagi umat islam untuk lebih mempercayai apa yang diturunkan oleh Allah. Hal itu tidak bisa diganggu gugat, dan bersifat mutlak.


Kemudian dalam masalah muammalah (hubungan manusia dengan manusia) islam memperbolehkan umat islam bekerja dengan orang non muslim, seperi jual-beli, gadai, sewa barang, dll. Berdasarkan sejarah Toleransi agama islam ditunjukkan dengan adanya Piagam Madinah, tidak mewajibkannya kafir dizimmi berjuhad jika ia membayar jizyah, kemudian Rasul pernah berhutang gandum kepada orang yahudi dengan menggadaikan baju besi yang ia miliki, Ketika perang dengan orang muslim tidak diperbolehkan menghancurkan rumah, meyerang orang tua dan anak kecil, dan masih banyak sifat toleransi dalam hal muammalah yang dijunjung tinggi oleh umat islam.


Jadi, tidak layak bagi umat islam untuk berlebihan dalam masalah toleransi seperti ikut meryakan hari raya umat non muslim, mengikuti ritual-ritual mereka, dan membenarkan agama mereka. Itu semua tidak diperbolehkan, dan bagi orang yang melakukan hal itu bisa diklaim sebagai orang kafir. Wallahu a'lam bi as Shawab.
  























   

  



Jumat, 03 Februari 2012

Kumpulan Kata Mutiara


Kata Kata Bijak Terbaru




"Kesalahan seorang guru yaitu, bisa mendidik orang lain tapi tidak bisa mendidik anak sendiri"


"Seseorang penjilat akan mati karena jilatannya sendiri"

" Kesalahan terbesar seorang filosof yaitu, bisa berbicara tapi tidak bisa mempraktekkan"

  "Orang yang tidak belajar dari sejarah adalah orang yang tidak punya akal"

"Hanya menempuh separuh jalan bukan berarti salah jalan"

"Senyum mampu menyelesaikan banyak masalah, dan diam mampu membuat kita terhindar dari banyak masalah"

"Janganlah mencari Tuhan karena kita membutuhkan jawaban. Carilah Tuhan karena kita tahu bahwa Dia lah jawaban yang kita butuhkan"

"Kematian perlu diingat.
Kebaikan itu mudah dicapai.
Ketakutan itu mudah ditanggulangi."


"Kita tidak pernah dapat memiliki pengetahuan sejati tentangg sesuatu yang selalu berubah. Kita hanya dapat mempunyai pendapat tentang benda-benda yang ada di dunia indrawi,benda-benda yang nyata"

"Umur seseorang bertambah, bertambah pula kualitas dalam menjalankan hidupnya, jika tidak meningkat kualitasnya, maka sebaiknya kembali pada masa lalu"

"Lebih baik menjadi yang terburuk diantara yang terbaik, dari pada menjadi yang terbaik diantara yang teburuk"

"Cinta itu seperti kupu-kupu yang cantik
Semakin dikejar dia semakin menghindar
Tapi kalau kamu membiarkannya terbang, dia akan menghampirimu disaat yang tidak kamu duga"


kata mutiara dalam bahasa jawa

"Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi
dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan.
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia"


"Menulislah, selama engkau tidak menulis, maka engkau akan hilang dari dalam masyarakat dan dari pusaran sejarah"

"Pukulan dari sahabatmu lebih baik dari pada ciuman dari musuhmu"

" Cinta itu memberi tanpa mengharap kembali"


" Sesuatu yang dapat dihitung kadang tidak dapat diperhitungkan, dan sesuatu yang dapat diperhitungkan kadang tidak dapat dihitung"


" Kematian Mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kita menghargai kehidupan"


" Mimpi tanpa aplikasi hanya omong kosong belaka, sedangkan berbuat tanpa mimpi bagaikan jalan tanpa arah"


" Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu pincang"


"Cinta tidak harus saling memiliki, kita tetap bisa mencintai orang lain tanpa harus memilikinya"

 "Dunia itu misterius, semua orang tidak akan tahu tentang taqdirnya di masa mendatang. Bisa saja seseorang yang sekarang baik, dan dianggap lebih mulia dari seorang malaikat beberapa tahun mendatang menjadi orang busuk, bahkan lebih busuk dari sampah. Dan bisa saja seseorang yang sekarang dianggap busuk, bahkan lebih busuk dari sampah beberap tahun mendatang menjadi baik, bahkan lebih baik dari seorang malaikat"

"Orang sukses itu harus punya idelisme yang tinggi, tidak sekedar mengiktu arus yang ada"

 "Ciri orang sukses: belajar di saat orang tidur, bekerja di saat orang santai, dan bermimpi di saat orang lain berharap"



kata-kata mutiara
"Orang yang pintar itu adalah orang yang bisa mencerdaskan diri sendiri dan orang lain"

"Sahabat yang baik itu bukanlah yang selalu berada disisi kita, melainkan orang yang dapat memahami kita"

"Sukses itu, 1% bakat, 99 % usaha"

"  Beribadahlah seakan-akan kamu melihat Allah, jika kamu tidak melihat Allah, maka sesungguhnya Allah melihat kamu"


"Orang yang tidak taat pada peraturan ibarat sampah busuk, tapi orang yang tidak peduli kepada orang lain lebih busuk dari sampah"


"Lihatlah apa yang dikatakan, jangan melihat siapa yang mengatakan"

"Adakalanya teman bisa menjadi keluarga, dan terkadang keluarga tidak bisa menjadi keluarga"


"Cinta itu mudah diucapkan, namun sulit dipraktekkan"


"Cinta itu membuat orang lain nyaman, bukan pemaksaan yang menimbulkan ketakutan"


"Jadilah guru tanpa harus menggurui"


"Belajarlah dari kematian, karena sebaik-baik pembelajaran adalah kematian"


"Hidup sejenak dan mati sebagai pahlawan, atau hidup lama dan perlahan berubah menjadi penjahat"


"Cinta sangat indah untuk dibayangkan, namun sangat meyedihkan ketika dijalankan"


"Sesuatu yang irrasional bukan berarti tidak rasional"


"Kebutuhan seseorang akan ilmu lebih penting dari pada kebutuhan seseorang untuk makan. Ketika seseorang tidak makan sekali, maka ia tidak akan mati, namun ketika seseorang sedetik saja tidak belajar, maka ia akan tertinggal dalam hal pengetahuannya"


 "Bintang bertaburan diatas kepalaku, sedangkan moral tertanam didadaku"

Kamis, 02 Februari 2012

Perbudakan Substansial



Banyak sekali bentuk perbudakan yang terjadi di dunia ini, baik itu perbudakan pada saat masa imperealisme, maupun pada saat pasca terjadinya imperealisme. Semua orang sadar, tahu, paham apa yang dimaksud dengan perbudakan, tapi kenapa mayoritas umat manusia sampai saat ini masih diperbudak dengan berbagai hal, seperti harta, waktu,dan nilai ujian?. Pada saat ini, arti dari perbudakan tidaklah seklasik pada saat terjadinya imperealisme di belahan bumi, di mana bangsa Barat melakukan ekspansi, penjajahan, sekaligus memaksakan manusia yang berada pada daerah jajahannya untuk bekerja sesuai apa yang diinginkan oleh mereka. Saat ini arti perbuadakan sudah didefinisikan cukup luas. Secara garis besar perbudakan itu sesuatu yang menyebabkan manusia kehilangan kemerdekaannya, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung, baik itu terlihat oleh mata, maupun secara kasat mata, secara sadar, maupun tidak sadar. Sebetulnya perbudakan yang dimaksud disini adalah perbudakan yang bersifat substansial. Asalkan itu sudah membelenggu kebebasan manusia dapat dinamakan perbudakan, tanpa harus melihat objek yang memperbudak. Perbudakan secara substansial ini sifatnya relatif, tergantung siapa yang menafsirkan, bisa saja menurut satu orang itu adalah perbudakan, tapi menurut orang lain bukan perbudakan.

  Bentuk perbudakan Substansial yang paling nampak dalam kehidupan sehari-hari ada 3:


1) Perbudakan Nilai Ujian
Perbudakajan ini sering terjadi dikalangan pelajar, mahasiswa (D II, D III, S1, S2, S3). Perbudakan ini sering terlihat secara jelas pada saat ujian berlangsung, bentuknya contek-mencontek, kerja sama pada saat ujian, dll. Mereka meganggap bahwa nilai ujian itu adalah segalanya, walaupun secara lisan mereka mengatakan nilai ujian tidak penting, tapi secara praktek yang mereka perlihatkan menandakan bahwa mereka sangat mementingkan nilai, dan juga diperbudak oleh nilai. Dikatakan di perbudak karena mereka menempuh jalan yang salah dalam memeperoleh nilai tersebut. Jika mereka ingin tidak diperbudak dengan nilai, seharusnya mereka tidak usah mencontek pada saat ujian, bisa atau tidak bisa mengerjakan soal, mereka kerjakan sendiri. Atau jika ingin mendapat nilai yang maksimum, seharusnya sebelum ujian meraka belajar dengan sunguh-sungguh agar apa yang meraka inginkan bisa tercapai. Secara tidak langsung orang yang melakukan contek-mencontek merasa nilai bagus itu lebih penting dari pada moral, perilaku, atau etika. Seakan-akan nilai bagus itu telah menjadi Tuhan baru bagi mereka. Masih bisa dimaklumi orang diperbudak oleh orang, dari pada orang diperbudak oleh sesuatu yang hanya bisa membahagiakan pada sementara waktu, tapi pada suatu saat itu akan merugiakan orang lain dan dirinya.





12972461231156017028 
2) Perbudakan Waktu
Perbudakan ini sering dilakukan oleh orang-orang yang suka menggunkan waktu sebebas-bebasnya. Mereka menganggap bahwasannya merekalah yang memperbudak waktu, tapi hakikatnya merekalah yang diperbudak oleh waktu. Perbudakan waktu akan berdampak beberapa tahun mendatang, dan tidak bisa diketahui pada saat ini. Dan itu merupakan sesuatu yang tidak diketahui oleh manusia. Contoh yang paling mudah dan paling terlihat adalah pengangguran, baik pengangguran terdidik, maupun pengangguran tidak terdidik. Pengangguran merupakan contoh yang paling nampak dari perbudakan waktu, sebab mereka menganggur karena dulu mereka tidak dapat memperbudak waktu, tapi jusru merekalah yang diperbudak oleh waktu.

Demikian pila orang yang hanya menghabiskan waktunya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri, tanpa ada keinginan untuk membantu orang lain padahal ia mampu untuk memebantu orang lain. Hal inilah yang menjadikan seseorang diperbudak oleh waktu. Bolehlah seseorang bekerja keras asalkan ketika ada waktu luang bisa membantu, dan tidak bersifat apatis tehadap orang lain.

evil-smiley-face




3) Perbudakan Harta
Perbudakan ini sering terjadi dikalangan para pekerja, baik pekerja kantoran, pabrik, dll. Mereka menganggap harta adalah segala-galanya, bahkan ada pendapat yang lebih ekstrim bawasannya harta itulebih penting dari pada Tuhan yang selama ini meraka sembah. Harta sudah menjadi Tuhan bagi masyrakat modern pada saat ini. Semua orang pergi dari rumah sejak pagi sampai malam semata-mata karena harta, orang tua menyekolahkan anaknya semata-mata agar kelak bisa menbcari harta. Sebenarnya jika kita mau menelaah maukah kita diperbudak oleh harta?, bukankah seharusnya kita yang memperbudak harta?. Kebanyakan orang pada zaman modern ini tidak mementingkan kebersamaan, yang mereka pentingkan bagaimana harta mereka senantiasa bertambah, tanpa memperdulikan orang lain. Seharusnya seseorang mencari harta tidak semata-mata untuk dirinya sendiri, tapi dalam harta tersebut terdapat hak orang lain yang membutuhkan.

Disini ditekankan pula jangan sampai harta membuat seseorang lalai untuk berintraksi dengan orang lain disekitar. Karena bagaimanapun juga manusia itu adalah zoon politicon, artinya antara satu orang dengan orang lain saling membutuhkan. Boleh mencari harta sebanyak-banyaknya asal tanggap terhadap kebutuhan sosial, serta dengan mencari harta yang banyak bukan berarti seseorang apatis terhadap permasalahan orang lain.




Dengan adanya tulisan ini diharapkan bisa mengubah pola pikir manusia yang selama ini dijadikan pedoman manusia dalam menjalani kehidupannya. Tidak seharusnya kita diperbudak oleh nilai, waktu, dan harta. Tapi kitalah yang harusnya memperbudak mereka. Dengan adanya nilai, waktu, dan harta yang dimilki oleh seseorang, hendaknya ia bisa memanfaatkan apa yang ia punya untuk kepentingan orang lain.