Sabtu, 25 Agustus 2012

Islam Agama Yang Benar


Islam adalah agama samawi yang berasal dari Allah, dan agama lain adalah agama bumi yang diciptakan oleh manusia melalui adat, budaya, dan kebiasaan penduduk setempat. Banyak muslim yang tidak menyadari bahwa islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah sebagai kebaikan bagi seluruh manusia yang hidup di bumi ini, sehingga banyak orang yang menolak agama ini, bahkan mencacinya. Sesungguhnya mereka belum bisa memahami Surat Ali Imran ayat 19 yang berbunyi:

“Sesungguhnya agama (yang haq) di sisi Allah adalah Islam.” (QS. Ali Imron 19)

Jelaslah bagi kita, hanya agama islam  yang diterima oleh Allah sedangkan agama selain islam adalah batil dan tidak akan bisa diterima oleh Allah. Semua perbuatan baik yang dilakukan oleh semua orang yang tidak beragama islam semuanya tidak akan diterima oleh Allah dan semua amalannya tertolak. 


"Dan barang siapa yang mencari agama selain agama islam, maka kelak diakherat ia termasuk golongan orang-orang yang merugi" (QS.....)


Perumpamaan mudah bagi dalil ini adalah, apabila ada orang islam yang bersedeqah hanya Rp 10.000,-, kemudian ada orang non muslim yang bersedeqah Rp 1000.000,- maka berdasarkan petunjuk dari dalil ini perbuatan yang diterima oleh Allah adalah infaq yang diberikan oleh orang muslim, walaupun yang diinfaqkan lebih sedikit dari pada yang diinfaqkan oleh orang non muslim. Infaq yang dikeluarkan oleh orang muslim diterima oleh Allah karena ia sudah mengucapkan dua kalimat syahadat (beragama islam), sehingga apa yang ia perbuat dicatat oleh Allah sebagai suatu amalan.

Infaq yang dikeluarkan oleh orang non muslim tidak dicatat sebagai suatu amalan karena ia belum mengucapkan dua kalimat syahadat, maka sebanyak dan sebesar apa pun amalan yang ia perbuat tidak ada artinya di sisi Allah.

Sesuai hadist nabi, siapa yang mengucapkan  dua kalimat syahadat maka surga dibuka lebar-lebar baginya sekalipun ia adalah orang yang suka melakukan perbuatan jahat (fasiq).

"Barang siapa yang mengatakan tiada Tuhan selain Allah, maka masuklah ia kedalam surga" (Hadist Nabi)


Jelas pula bagi semua manusia, tidak ada agama yang sempurna kecuali agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna dan penutup Nabi-Nabi sebelumnya, sebagaimana yang tertera dalam QS Al-Maidah ayat 3 yang berbunyi:

Ibnu Katsir berkata, “Ini adalah nikmat terbesar dari berbagai nikmat yang Allah berikan kepada umat ini. Yaitu Allah telah menyempurnakan untuk mereka agama mereka, sehingga mereka tidak membutuhkan agama yang lain dan juga tidak membutuhkan nabi selain nabi mereka, Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itulah, Allah menjadikan beliau sebagai penutup para nabi dan menjadikannya pula sebagai nabi yang diutus kepada seluruh manusia dan jin. Maka tidak ada yang halal melainkan apa yang dihalalkannya dan tidak ada yang haram selain apa yang diharamkannya serta tidak ada agama yang benar kecuali agama yang disyari’atkannya.”

Dari pernyataan Ibnu Katsir tersebut dapat diambil hikmah, bahwa setiap orang yang menginginkan surga haruslah mengucapakan dua kalimat syahadat dengan bermodal keyakinan, dan megamalkan ajaran agama islam dengan baik dengan cara masuk islam secara kaffah, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah:

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan" (QS al-Baqarah: 208).

Islam bukanlah agama yang memaksa, tidak pernah ada paksaan dalam beragama islam. Setiap orang boleh memilih agamanya sesuai apa yang diyakini, tetapi jika seseorang yang telah masuk kedalam agama islam, ia wajib melaksanakan  seluruh perbuatan yang diperintahkan oleh Allah SWT seperti shalat, zakat, puasa, dan haji. Barang siapa yang mengingkari kewajiban tersebut, maka ia termasuk bagian dari orang yang kafir.

Tidak ada paksaan untuk  agama...  (QS Al Baqarah: 256)

Atas dasar itu, marilah kita senantiasa meperbanyak amalan yang telah diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Nya, karena menurut Quraisy Shihab dalam buku tafsir yang ditulisnya (Al-Misbah) dikatakan bahwa apa yang diperintahkan Allah pasti bermanfaat bagi hambanya, dan apa yang dilarang bagi hambanya pasti berbahaya bagi hambanya.


Selasa, 21 Agustus 2012

4 Kesalahan Orang Yang Berpuasa



Banyak orang yang berpuasa tapi hanya sebatas menahan makan dan minum, tetapi mereka tetap tidak bisa menahan hal-hal yang lebih penting dari makan minum seperti menahan untuk tidak menggunjing, berbicara kotor, berburuk sangka terhadap orang lain, dll. Puasa orang ini tidak lain hanyalah mendapatkan rasa lapar dan dahaga, dan tidak bisa mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dari pada keduanya.

Dibawah ini ada 4 hal yang sering dilakukan oleh umat muslim pada saat berpuasa, dan itu dianggapa sebagai sesuatu yang baik padahal itu merupakan kesalahan yang perlu diperbaiki.

Pertama, umat muslim terlalu berlebihan dalam menyambut bulan Ramadhan, tetapi pada saat memasuki bulan Ramadhan ibadah mereka menjadi turun bahkan tidak melakukan ritual umat islam sama sekali. Biasanya bulan Ramadhan disambut dengan banyaknya minat orang untuk menghadiri majlis ta'lim, dan kegiatan yang lain yang dianggap baik oleh masyarakat. Pada saat memasukki bulan Ramadhan justru semangat untuk menghadiri majlis dan forum-forum keilmuan justru hilang. Semakin berada diakhir Ramadhan, semakin turun pula semangat untuk melakukan ritual-ritual keagamaan. Maka hal inilah yang harus diperbaiki oleh umat muslim pada saat ini.

Kedua, Bulan Ramadhan dijadikan ajang untuk bermalas-malasan, padahal sudah jelas bagi umat muslim bahwa seseorang yang melakukan ibadah atau beraktifitas yang diniatkan untuk beribadah di bulan Ramdhan, maka pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Kita lihat pada saat ini banyak orang yang sering tidur pada saat siang hari dan malas mengerjakan sesuatu dengan alasan haus, lelah, dan lapar. Justru karena 3 hal itulah seharusnya orang islam semangat dalam melakukan aktifitas dengan 2 alasan, pertama pekerjaan yang diniatkan untuk ibadah pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah. Kedua, pada saat berbuka justru bertambah nikmat karena telah berusaha dengan keras melakukan aktifitas yang melelahkan.

Ketiga, terlalu sibuk mengerjakan ritual yang hukumnya sunnah dan meninggalkan ritual yang hukumnya wajib. Contoh yang paling jelas shalat tarawih dan shalat hari raya idul fitri. Dua shalat tersebut hukumnya sunnah, artinya ketika seseorang tidak melakukan hal tersebut maka tidak ada dosa baginya. Dua shalat tersebut sering dilakukan oleh umat muslim secara berjamaah, bahkan berbondong-bondong orang pergi untuk melaksanakan dua ritual tersebut. Ironisnya melakukan 2 hal tersebut denga rajin, tapi malas mengerjakan puasa, shalat, zakat, dan haji. Ini merupakan pemikiran yang salah dan perlu diperbaiki oleh umat muslim saat ini dengan cara menggiatkan ritual yang wajib dan menggiatkan pula ritual yang sunnah.

Keempat, mendekati akhir bulan Ramadhan umat muslim justru bahagia bukannya sedih karena akan meninggalkan bulan Ramadhan yang hanya hadir satu tahun sekali. Para sahabat Nabi seperti Abu Bakar As Shidiq RA sangat sedih dan menangis ketika akan meninggalkan bulan Ramadhan, dengan alasan belum tentu ditahun mendatang akan berjumpa dengan bulan yang mulia itu.

Masihkan kita melakukan 4 hal tersebut di bulan Ramdhan?jika masih, mari kita tinggalkan mulai pada saat ini dan mulailah meyambut bulan Ramadhan dengan mind set dan pola pikir baru yang lebih baik dari sebelumnya.