Penghancur dan Pembangun Hubungan Perkawinan
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi
Dampak dari tantangan dan
dinamika perkawinan bisa bermacam-macam. Pada pasangan suami-istri yang
berhasil menjalani proses dengan sehat dan baik, perkawinan menjadi tempat yang
sangat nyaman dan sumber kekuatan untuk menghadapi tantangan kehidupan. Pada
pasangan suami-istri yang tidak berhasil mengelola proses ini dengan sehat dan
baik, perkawinan menjadi beban dan bahkan menjadi sumber masalah.
Al-Qur’an sudah menyebutkan perintah
Allah SWT agar pasangan suami-istri bersikap dan berperilaku baik satu sama
lain (mu’asyarah bil ma’ruf). Bagaimana bentuk nyatanya? Berdasarkan berbagai
penelitian, para ahli psikologi keluarga menyatakan bahwa ada beberapa sikap
dan perilaku yang bisa menghancurkan atau memperkuat hubungan pasangan
suami-istri. Kita sebut saja keduanya sebagai Sikap “Penghancur Hubungan” dan
“Pembangun Hubungan.”
Sikap Penghancur Hubungan
terutama muncul saat pasangan suami-istri menghadapi permasalahan. Misalnya,
suatu ketika Ibu Mertua memutuskan untuk tinggal bersama pasangan suami[1]istri, namun sang
suami tidak menyetujui. Atau saat istri berbeda pendapat dengan suami tentang
cara mendisiplinkan anak.
Sumber rujukan:
Halaman 52 Buku Fondasi Keluarga
Sakinah (Bacaan Mandiri Calon Pengantin) Penulis Subdit Bina Keluarga Sakinah
Direktorat Bina KUA & Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag RI tahun
2017.
Edisi Tiga Puluh Lima
#penyuluhanagamaislam
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda