Rabu, 05 September 2012

Puasa Itu Menyehatkan


Puasa merupakan suatu ibadah seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tidak hanya itu, puasa adalah suatu cara bagi seorang hamba untuk mencapai derajat taqwa, sesuai dengan firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Al-Baqarah: 183)
Menurut para ulama, dalil tersebut adalah dalil yang menunjukkan wajibnya berpuasa di Bulan Ramadhan. Dalil tersebut sering dibacakan pada saat ceramah shalat subuh dan shalat tarawih di Bulan Ramadhan, namun pada hakekatnya dalil tersebut juga berkaitan dengan ibadah puasa sunnah seperti puasa Daud, puasa senin-kamis, puasa putih, dan puasa sunnah yang lainnya. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya puasa sunnah dan wajib sama-sama bertujuan agar seorang hamba bisa mencapai derajat taqwa.
Puasa merupakan aktifitas  menahan diri dari makan, minum, berhubungan badan antara suami-isteri, dan perbuatan lain yang mungkin dapat mengurangi pahala berpuasa. Kebanyakkan orang muslim melakukan ibadah puasa hanya sebatas makan, minum, dan menahan diri dari berhubungan suami-isteri, sedangkan perbuatan lainnya seperti menjaga diri dari aktifitas yang tidak berguna, menjaga diri dari hal-hal maksiat, dan perbuatan lainnya. Padahal antara satu perbuatan dengan perbuatan lain tidak dapat dipisahkan dalam melaksanakan ibadah puasa, maka tidak mengherankan jika banyak orang berpuasa tetapi tidak mendapatkan pahala apa-apa kecuali rasa haus dan lapar.
Biasanya, orang berpuasa menagalami rasa lelah, malas beraktifitas, dan menurunnya stamina tubuh secara drastis. Orang berpuasa pasti mengalami tiga hal diatas. Yang perlu diperhatikan, puasa ternyata memiliki manfaat yang sangat besar. Tidak hanya bermanfaat pada dimensi ilahiyah semata, melainkan bermanfaat pula bagi kesehatan tubuh manusia. Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi SAW:
“Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat” (At-Thabarani)
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa kinerja fisik orang yang berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari jauh lebih baik dari orang yang tidak berpuasa dalam memperbaiki tingkat daya tahan tubuh. Diantara manfaat puasa yaitu memperbaiki kinerja hati/jantung, sistem pembuangan, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem pernafasan, dan sistem-sistem lain selama berpuasa, memperbaiki ketahanan seseorang dalam menanggung apa yang tidak mungkin bisa ditanggung oleh orang pada jam-jam makan normal. Hal tersebut dikarenakan perbedaan sumber energi di dalam tubuh antara orang yang berpuasa dan orang yang tidak berpuasa. Adapun jika rentang waktu puasa melebihi waktu rata-rata yang disyariatkan islam (kira-kira 11 hingga 14 jam), maka kinerja fisik dan otot memang akan mulai terpengaruh dan orang yang berpuasa ekstra demikian akan lelah.
Puasa juga mampu meleburkan lemak didalam tubuh sehingga menambah asam lemak yang panas dalam darah. Dengan begitu, jadilah asam ini sebagai sumber utama energi orang yang berpuasa, menggantikan zat glukosa yang menjadi sumber utama energi orang yang tidak berpuasa. Hal ini praktis membantu meminimalisir konsumsi zat glikogen pada otot dan hati selama orang yang berpuasa melakukan kerja keras. Ini membantu mengontrol kadar gula glukosa di dalam darah yang jika mengalami kekurangan maka akan menyebabkan kelelahan dan keletihan, karena kadar gula glukosa di dalam darah seseorang yang tidak berpuasa merupakan sumber utama bagi kekuatannya. Oleh karena itu, usaha dan kerja keras yang dilakukan terasa lebih melelahkan dan meletihkan daripada kelelahan dan keletihan yang dirasakan oleh seseorang yang berpuasa dalam melakukan pekerjaan dan tugas yang sama dalam waktu yang sama.
Di samping itu, orang yang selama berpuasa cenderung bersikap ridha dan mentalitasnya pun meningkat karena merasa begitu dekat dengan Allah sebagai penciptanya. Ia pun telah menjalankan ritual ibadah yang paling mulia di bulan yang dianggap paling utama  dan paling banyak berkah, rahmat, ampunan, dan kesempatan terbebas dari neraka. Psikologi demikian lebih lanjut memacu peningkatan signifikan sejumlah hormon yang bermanfaat bagi tubuh, seperti hormon androfin yang membantu meningkatkan kinerja tubuh dan meminimalisir perasaan lelah, terbebani, dan tertekan.
Sudah dimaklumi bahwa berhentinya seseorang dari rutinitas kegiatan sehari-hari dalam urusan makan dan minum pada waktu tertentu dan dalam urusan makan dan minum pada waktu tertentu dan dalam bentuk umum, praktis dapat mengistirahatkan organ tubuh. Selama rentang puasa, dimulailah proses pembersihan tubuh dari hal-hal yang menimbun selama setahun, yatu berupa lemak, minyak, kotoran, racun, virus, parasit, dan timbun-timbunan lain yang membahayakan dan merusak kesehatan tubuh jikalau sampai tertimbun dalam jumlah yang banyak di dalam tubuh. Oleh karena itu, harus dilakukan pembersihan dari waktu ke waktu. Adapun sarana terbaik untuk merealisasikan hal ini adalah puasa.
Suatu anugrah besar bagi manusia yang berasal dari Allah SWT karena puasa itu tidak hanya sekedar suatu ibadah yang berfungsi untuk mendekatkan diri kepada Allah semata, melainkan puasa juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan badan. Semakin jelaslah bagi kita bahwa semua yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya adalah sesuatu yang bermanfaat dan membawa kebaikan bagi hamba-Nya baik di dunia maupun di akherat, sedangkan apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya adalah sesuatu yang berbahaya dan mendatangkan mafsadat bagi bagi hamba-Nya baik di dunia, maupun di akherat.    


1 Komentar:

Pada 13 Mei 2018 pukul 18.47 , Blogger AgungBlogger mengatakan...

Terima kasih info nya sangat berguna ni buat baca baca.!!

Haid Tidak Teratur Saat Puasa dan Cara Mengatasinya

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda