Kamis, 11 Februari 2016

Prolog Cinta



Cinta, 1 kata namun berjuta rasa dan penuh warna. Siapa yang tak kenal cinta? Pertanyaan bodoh ini tak perlu dijawab. Tuhan menciptakan manusia tentunya dengan cinta. Jika Tuhan tak cinta dengan manusia, tentunya Dia tak akan menciptakan manusia, Dia akan hidup sendiri menikmati singgasana-Nya tanpa perlu sibuk berimajinasi  memikirkan bagaimana cara menciptakan manusia.
            Bagi manusia, cinta itu buta dan bisa membunuh logika sehingga tumbuhlah rasa yang menyeruak di dalam dada. Tiap orang yang sedang dirundung cinta akan memprioritaskan rasa ketimbang logika, mengutamakan khayalan dari pada pikiran, menyederhanakan masalah ketika terjadi kesalah parah.
            Masih menurut manusia, dengan cinta sesuatu yang statis bisa berubah menjadi dinamis. Apakah kamu percaya? Sudah percaya saja. Cinta dapat merubah bau busuk menjadi bau wangi. Merubah buruk menjadi baik. Merubah lawan menjadi kawan. Merubah hewan menjadi Tuhan. Merubah jahat menjadi malaikat. Merubah Idealis menjadi realistis. Amat dahsyat kekuatan dari cinta. Hanya manusia beruntung yang dapat merasakan cinta. Dia dapat mengarungi indahnya samudra kasih sayang. Menyelami indahnya perbedaan tanpa harus menyamakan bahkan memaksakan sesuatu yang tak bisa disamakan. Sehebat itukah kekuatan cinta? Ya, cinta tak perlu ditanyakan dan tak perlu didebat. Hanya satu yang perlu dilakukan oleh manusia terhadap cinta, MERASA dan PERCAYA.
            Bukti nyata bahwa cinta tak perlu ditanya dan didebat, sudah satu abad lamanya para filosof gagal mengartikan apa yang dimaksud dengan cinta. Sejak zaman Socrates sampai dengan Gibran tak pernah final dan bersepakat dalam mengartikan makna cinta. Berkat mereka, arti cinta tak pernah mutlak dan selalu relatif. Siapa yang memutlakkan arti cinta, dia adalah makhluk penuh dosa yang akan ditempatkan di neraka bukan di surga.
            “Wahai Tuhan, berkatilah kami dengan cinta. Tanpa cinta manusia tidak lagi mulia dimata manusia, dia akan terlihat hina. Dia akan fana dalam godaan dan bisikan dunia. Tanpa cinta, manusia akan dirundung  derita dan nestapa. Berkaitilah kami dengan cinta-Mu. Cinta yang bisa memberikan ketenangan dan ketentraman di dalam jiwa, bukan cinta yang memberikan rasa hampa dan membuat manusia binasa.”

2 Komentar:

Pada 27 Desember 2016 pukul 05.11 , Blogger Unknown mengatakan...

Mahabbatul ula dan wustha
Dua derajad cinta yang harus dibela
Adna yang ketiga akan menjadi fitnah dunia,

Kekeliruan berbahasa yg menjadi lumrah, bukan merubah melainkan *mengubah*✌

 
Pada 21 Desember 2020 pukul 19.14 , Anonymous Anonim mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda