Senin, 14 September 2015

Piknik Budayaku ke Pantai Ngobaran



               Yang suka dimarahi bos di kantor gara-gara telat dead line, mana suaranya? Yang dulu pas lulus kuliah dapet IPK tiga koma, tapi pas kerja gajinya cuma satu koma, mana suaranya? Siklus kaya gini sudah pasti dialami setiap orang, dan kadang membuat stress. Stress bisa membuat hati, pikiran, dan tenaga menjadi lelah. Yang lebih parah, stress berlebihan dapat membuat penyakit jasmani dan psikis dalam tubuh kita terganggu. Salah satu solusi agar tidak stress ialah piknik.
            Salah satu pengalaman piknik yang tidak terlupakan olehku ialah piknik ke pantai Ngobaran. Kenapa pantai Ngobaran? Bukan pantai Kute? Atau pun pantai yang lain? Karena, di pantai Ngobaran, ada hal unik yang sangat sulit ditemukan di pantai lain, yaitu bertemunya tiga agama dalam satu tempat. Disana ada joglo untuk aliran Kejawan, Pura untuk tempat peribadatan umat Hindu, dan masjid (menurut penulis, sebenarnya lebih mirip musahalla)  sebagai tempat peribadatan umat Islam. Menariknya lagi, kubah Imam di masjid tersebut bukan menghadap ke arah barat laut dengan berbagai macam kemiringan, namun justru mengahadap ke selatan, persis ke laut. Sehingga, bagi pengunjung yang baru pertama kali kesana akan mengira kiblat di masjid itu menghadap ke arah selatan. Sekarang, masjid tersebut sudah diberi tanda, bahwa kiblat menghadap ke barat bukan ke selatan.
            Pantai Ngobaran terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Disebut pantai Ngobaran berasal dari kata Kobaran yang berarti terbakar (Bahasa Jawa). Alkisah pantai ini disebut Ngobaran karena tempat ini dulunya menjadi tempat bagi Prabu Brawijaya V (Keturunan terkahir Majapahit) membakar diri karena tidak mau melawan putnya sendiri yaitu Raden Patah, namun menurut para pakar sejarah kisah ini masih dipertanyakan, karena jika kisah ini benar, maka berarti ajaran Islam disebarkan dengan jalan kekerasan. Hal itu bertentangan dengan esensi ajaran Islam yang mengajarkan kedamaian dan cinta kasih.
            Ditengah maraknya isu kekerasan dan disintegrasi agama semakin menguat di tahun 2015 ini. Pantai Ngobaran memberikan contoh bahwa antara satu pemeluk dengan pemeluk lainnya bisa saling menghormati tanpa harus mengintervensi keyakinan orang lain. Hal itu merupakan konsekuensi konkret adanya Bhineka Tunggal Ika.
            Di beberapa wilayah Indonesia, adanya perbedaan agama cenderung mengakibatkan konflik destruktif yang bisa menyebabkan perpecahan antar satu gologan dengan golongan yang lain. Oleh karena itu, untuk meredam konflik yang berkepanjangan para tokoh perdamaian antar agama salah satunya Murad W Hofman memberikan titik temu dengan jalan dialog. Adanya perbedaan bukan dipandang sebagai usaha saling menghancurkan golongan lain yang berbeda keyakinan dan pemahaman. Perbedaan haruslah dipandang sebagai upaya untuk saling mengisi, memahami, dan memotivasi agar bisa saling berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan.
            Secara implisit, adanya pura, joglo dan masjid yang saling berdekatan di Pantai Ngobaran, menggajarkan semangat pluralisme agama. Saat ini, pluralisme keagamaan sudah dianggap hal yang wajar dan sulit untuk dihindari atau dinafikan. Apabila masyarakat Indonesia menolak pluralisme, secara tidak sadar mereka berarti menolak realitas dan menolak hukum alam, serta memaksakan kejemukan sosial menjadi sama tanpa ada perbedaan yang menyertainya. Pluralisme juga mengajarkan agar satu umat dengan umat yang lain tidak ada yang superior dan inferior. Semuanya sama di hadapan Tuhan, hanya amal kebajikan yang membuat manusia mulia di sisi-Nya.
            Selain menanamkan cinta budaya dan mentoleransi perbedaan, piknik merupakan wahana bagi anak agar bisa mencintai alam sejak dini. Dengan piknik, anak bisa mengenal tanda-tanda penciptaan Tuhan yang Maha Indah, sehingga mereka bisa mensyukuri karunia dan anugrah terindah dari-Nya.
            Kebanyakan anak pada saat ini lebih suka berdiam diri sambil memegang hp atau video game dari pada keluar rumah untuk menikmati panasnya matahari, sejuknya angin atau pun melihat indahnya warna-warni pelangi. Secara psikis, hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan sekaligus mencemaskan. Bagaimana pun juga, anak yang sehari-hari bermain game dan anak-anak yang bermain di luar rumah untuk piknik, mempunyai perkembangan emosi yang berbeda. Anak yang sering piknik cenderung lebih suka bereksplorasi dan mengembangkan diri dari pada anak yang sehari-hari hanya memelototi hp. Selain itu, semangat untuk berpetualang juga lebih banyak dimiliki anak yang suka piknik.
            Kecendrungan bermain game membuat anak tidak produktif dan tidak kreatif, karena hanya duduk berdiam diri untuk memenangkan sebuah misi yang belum terjadi di dunia nyata. Dia hanya sibuk berimajinasi tanpa ada realisasi, berujung pada depresi karena misi tak dapat diraih setelah lama menyendiri.
            Tidak hanya pantai Ngobaran yang punya pesona indah alamnya. Salah satu kota yang memiliki daya tarik alamnya yaitu Bogor. Apabila suatu saat aku diberi kesempatan untuk pergi berlibur ke Bogor, maka aku akan singgah ke puncak bogor, taman safari, dan kebun raya Bogor. Mengapa?
1.      Puncak bogor merupakan dataran tinggi yang dikelilingi kebun teh. Sangat cocok dikunjungi oleh masyarakat kota yang sudah bosan dengan hiruk pikuk kendaraan dan berbagai macam kepadatan lainnya. Suhu dipuncak Bogor lumayan dingin, baik itu di siang, maupun malam hari. Hal ini merupakan kabar gembira bagi penderita gangguan pernafasan, ketika piknik bisa sekaligus terapi kesehatan secara alami.
2.      Taman safari merupakan tempat wisata yang dikagumi banyak pengunjung karena banyak fauna yang berkeliaran secara bebas tanpa dikurung. Ketika singgah disini, pengunjung harus menggunakan kendaraan beroda empat, jika tidak, maka bisa membahayakan para pengunjung. Taman safari merupakan tempat rekreasi yang baik untuk anak-anak agar mereka mencintai dunia satwa, dan menghargai keaneka ragaman hayati yang terdapat didalamnya.
3.      Kebun Raya Bogor merupakan suatu kebun yang didalamnya terdapat berbagai macam spsies tumbuhan. Diperkirakan ada 15.000 koleksinya. Tempat ini cocok dikunjungi karena disamping memberikan pengetahuan, Kebun Raya Bogor memiliki daya tarik tersendiri yaitu adanya rusa-rusa yang hidup di depan halaman Istana, serta memiliki nilai historis yang tinggi karena dibangun sejak zaman Sunda Kelapa dan bisa bertahan sampai saat ini.
Sekedar saran, jika anda termasuk orang yang suka piknik, singgahilah kota Bogor karena memiliki banyak pariwisata yang indah dan tentunya cukup untuk melepas kepenatan selama satu minggu bekerja atau pun belajar. So, tunggu apa lagi? Mari kita liburan di Bogor
Itulah sekelumit pengalamanku pergi ke Pantai Ngobaran, ulasan mengapa piknik penting, dan beberapa hal yang kulakukan jika pergi ke Bogor. Sekian dan terima kasih J.

6 Komentar:

Pada 29 September 2015 pukul 07.14 , Blogger Adi Pradana mengatakan...

Ipk 3 koma gaji satu koma, ngacung....

 
Pada 30 September 2015 pukul 16.31 , Blogger Ade Lanuari Abdan Syakuro mengatakan...

Ipk 3 koma gaji nol koma ngacung....

 
Pada 8 Oktober 2015 pukul 21.22 , Blogger Nunung Yuni Anggraeni mengatakan...

Dengar IPK 3koma gaji satu koma kok jadi pengin ngikijk ya. Tulisannya enak sih . Tapi sayang nggak ada foto pikniknya ya

 
Pada 9 Oktober 2015 pukul 17.05 , Blogger Ade Lanuari Abdan Syakuro mengatakan...

Wah lupa bu.
Padahal foto jg penting.

 
Pada 13 Oktober 2015 pukul 23.41 , Blogger Murtiyarini, Arin mengatakan...

Ceritanya seru. Terimakasih sudah berpartisipasi dalam lomba. Maaf, pengumuman ditunda tgl 20 Oktober 2015. Goodluck.

 
Pada 13 Oktober 2015 pukul 23.41 , Blogger Murtiyarini, Arin mengatakan...

Ceritanya seru. Terimakasih sudah berpartisipasi dalam lomba. Maaf, pengumuman ditunda tgl 20 Oktober 2015. Goodluck.

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda