Jumat, 04 Oktober 2019

Naskah Pidato Singkat: Membentuk Akhlak Mulia di Sekolah Muhammadiyah



            Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ
وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
          Dewan juri yang kami hormati, serta para hadirin yang kami cintai. Dalam waktu yang singkat ini, perkenankan kami menyampaikan pidato yang berjudul: Membentuk Akhlak Mulia di Sekolah Muhammadiyah.
            Allah SWT berfirman dalam QS Al-Qalam ayat 4:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ ﴿٤﴾
          Dalam hadist riwayat Ahmad dan Bukhari Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
            إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
            Di dalam Islam, akhlak menempati kedudukan yang tinggi nan mulia. Akhlak juga merupakan hasil nyata ibadah seorang muslim, karena itu seorang muslim dituntut untuk bisa berkakhlak mulia dimana pun dia berada. Akhlak dan ibadah ibarat dua sisi mata uang. Ketika ibadah seorang muslim baik, maka baik pula akhlaknya. Sebailknya, apabila kulitas ibadahnya buruk, maka buruk pula akhlaknya.
            Dewasa ini, akhlak mulia yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW perlahan ditinggalkan oleh umatnya. Betapa banyak umat muslim yang mudah iri hati, dengki, berdusta, kikir, pelit, malas, dan lain-lain. Seakan berakhlak mulia merupakan beban dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, padahal Allah SWT menjanjikan surga bagi setiap muslim yang berakhlak mulia, walaupun itu perbuatan sepele dan ringan, seperti menyingkirkan gangguan di jalan. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadist riwayat Muslim:
            عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَرَّ رَجُلٌ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَى ظَهْرِ طَرِيْقٍ، فَقَالَ: وَاللَّهِ لَأُنَحِّيَنَّ هَذَا عَنْ الْمُسْلِمِيْنَ لَا يُؤْذِيْهِمْ، فَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ.
            Para hadirin yang kami hormati...
            Salah satu upaya persyarikatan Muhammadiyah dalam membina akhlak adalah melalui pembangunan sekolah dan lembaga pendidikan yang lain. Disana para siswa yang belajar, tak hanya dibekali ilmu umum dan agama, tetapi juga dibiasakan agar berakhlak secara islami baik di sekolah maupun di rumah. Hal itu sebagaimana yang tercantum dalam janji pelajar Muhammadiyah.
            Dalam janji tersebut, siswa diarahkan untuk senantiasa: 1) Berjuang menegakkan ajaran Islam, 2) Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru, 3) Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, 4) Bekerja keras, mandiri, dan berprestasi, 5) Rela berkorban dan menolong sesama, 6) Siap menjadi kader Muhammadiyah dan bangsa.
            Tidak hanya itu. Ketika para siswa belajar kepanduan HW (Hizbul Wathan), mereka juga dintuntul mengamalkan Jannji Pandu HW. Adapun Isi Janji Pandu HW:
Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh: 1) Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-Undang, dan Tanah Air, 2) Menolong siapa saja semampu saya, 3) Setia menepati Undang-Undang Pandu HW.
            Undang-Undang Pandu HW: 1) HW selamanya dapat dipercaya, 2) HW setia dan teguh hati, 3) HW siap menolong dan wajib berjasa, 4) HW cinta perdamaian dan persaudaraan, 5) HW sopan santun dan perwira, 6) HW menyayangi semua makhluk, 7) HW siap melaksanakan perintah dengan ikhlas, 8) HW sabar dan bermuka manis, 9) HW hemat dan cermat, 10) HW suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
            Rumusan akhlak mulia tersebut diambil dari Quran dan Sunnah yang menjadi pedoman bagi para siswa di sekolah Muhammadiyah untuk bertindak sesuai dengan ajaran Islam. Tak lupa pula, para guru senantiasa memberikan keteladanan agar rumusan-rumusan diatas selalu diamalkan dimana pun para siswa berada, sehingga mereka bisa menjadi generasi penerus agama, bangsa, dan negara.
Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan bermanfaat dan bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang berkenan.
Nun wal qalami wama Yasthuruun.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda