Naskah Pidato Singkat: Membentuk Akhlak Mulia di Sekolah Muhammadiyah
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ
وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَبِهِ
أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
Dewan juri yang kami hormati, serta para hadirin yang kami cintai.
Dalam waktu yang singkat ini, perkenankan kami menyampaikan pidato yang
berjudul: Membentuk Akhlak Mulia di Sekolah Muhammadiyah.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Qalam ayat 4:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ ﴿٤﴾
Dalam hadist riwayat Ahmad dan Bukhari Nabi Muhammad SAW juga
bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ
صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
Di dalam Islam,
akhlak menempati kedudukan yang tinggi nan mulia. Akhlak juga merupakan hasil
nyata ibadah seorang muslim, karena itu seorang muslim dituntut untuk bisa
berkakhlak mulia dimana pun dia berada. Akhlak dan ibadah ibarat dua sisi mata
uang. Ketika ibadah seorang muslim baik, maka baik pula akhlaknya. Sebailknya,
apabila kulitas ibadahnya buruk, maka buruk pula akhlaknya.
Dewasa ini, akhlak
mulia yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW perlahan ditinggalkan oleh
umatnya. Betapa banyak umat muslim yang mudah iri hati, dengki, berdusta,
kikir, pelit, malas, dan lain-lain. Seakan berakhlak mulia merupakan beban
dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, padahal Allah SWT menjanjikan surga
bagi setiap muslim yang berakhlak mulia, walaupun itu perbuatan sepele dan
ringan, seperti menyingkirkan gangguan di jalan. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam
hadist riwayat Muslim:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَرَّ رَجُلٌ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَى
ظَهْرِ طَرِيْقٍ، فَقَالَ: وَاللَّهِ لَأُنَحِّيَنَّ هَذَا عَنْ الْمُسْلِمِيْنَ
لَا يُؤْذِيْهِمْ، فَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ.
Para hadirin yang kami hormati...
Salah
satu upaya persyarikatan Muhammadiyah dalam membina akhlak adalah melalui
pembangunan sekolah dan lembaga pendidikan yang lain. Disana para siswa yang
belajar, tak hanya dibekali ilmu umum dan agama, tetapi juga dibiasakan agar
berakhlak secara islami baik di sekolah maupun di rumah. Hal itu sebagaimana
yang tercantum dalam janji pelajar Muhammadiyah.
Dalam
janji tersebut, siswa diarahkan untuk senantiasa: 1) Berjuang menegakkan ajaran
Islam, 2) Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru, 3) Bersungguh-sungguh
dalam menuntut ilmu, 4) Bekerja keras, mandiri, dan berprestasi, 5) Rela
berkorban dan menolong sesama, 6) Siap menjadi kader Muhammadiyah dan bangsa.
Tidak
hanya itu. Ketika para siswa belajar kepanduan HW (Hizbul Wathan), mereka juga
dintuntul mengamalkan Jannji Pandu HW. Adapun Isi Janji Pandu HW:
Mengingat
harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh: 1) Setia
mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-Undang, dan Tanah Air, 2) Menolong
siapa saja semampu saya, 3) Setia menepati Undang-Undang Pandu HW.
Undang-Undang
Pandu HW: 1) HW selamanya dapat dipercaya, 2) HW setia dan teguh hati, 3) HW
siap menolong dan wajib berjasa, 4) HW cinta perdamaian dan persaudaraan, 5) HW
sopan santun dan perwira, 6) HW menyayangi semua makhluk, 7) HW siap
melaksanakan perintah dengan ikhlas, 8) HW sabar dan bermuka manis, 9) HW hemat
dan cermat, 10) HW suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Rumusan
akhlak mulia tersebut diambil dari Quran dan Sunnah yang menjadi pedoman bagi
para siswa di sekolah Muhammadiyah untuk bertindak sesuai dengan ajaran Islam.
Tak lupa pula, para guru senantiasa memberikan keteladanan agar rumusan-rumusan
diatas selalu diamalkan dimana pun para siswa berada, sehingga mereka bisa
menjadi generasi penerus agama, bangsa, dan negara.
Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan bermanfaat dan bisa kita
amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Mohon maaf apabila ada tutur kata yang
kurang berkenan.
Nun wal qalami wama Yasthuruun.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda