Contoh Binis Plan
IDENTITAS USAHA DAN PEMILIK USAHA
Nama Usaha : Mamamia
Gorengan
Nama Pemilik : Ade Lanuari Abdan Syakuro
No. Identitas : 3304061401920002
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat KTP : Jl. K.H.A Dahlan No: 37 RT: 3
RW: 6 Kauman Kel. Kuta Banjar Banjarnegara Jawa Tengah.
Alamat
Sekarang : Jl. Ori I No: 7 B RT: 5 RW: 6
Papringan Kel. Catur Tunggal Sleman Yogyakarta.
Telp/Hp : 087838571541
Email : Lanuaray@gmail.com
Pendidikan Terakhir : SMA-Madrasah Muallimin Muhammadiyah
Yogyakarta
Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas
Syariah dan Hukum di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Email :Mamia_Gorengan@gmail.com
PROPOSAL BISNIS SEDERHANA
Usaha Kuliner “ Mamamia Gorengan”
A.
Dasar Pemikiran
Banyaknya snack instant membuat makanan ringan khas Indonesia
perlahan mulai menghilang. Masyarakat cenderung lebih menyukai snack yang
sifatnya instant dan siap saji. Maka, di warung kecil, swalayan, dan
supermarket banyak tersaji makanan ringan tersebut, padahal snack yang sering
dikonsumsi oleh masyarakat itu sudah banyak mengandung bahan pengawet dan
biasanya akan menimbulkan penyakit di
waktu mendatang. Selain mengandung bahan pengawet, snack tersebut juga
bisa menggusur makanan-makanan khas Indonesia yang justru memberikan nuansa dan
ciri khas berbedengan dengan makanan yang ada di negara lain.
Salah satu makanan khas di negeri Indonesia adalah gorengan.
Biasanya makanan ini terdiri dari tempe goreng, tempe gembus goreng, bakwan
goreng, bakwan jagung goreng, pisang goreng, tahu goreng, dan tella goreng.
Makanan ini biasanya dikonsumsi oleh mayarakat sebagai lauk pauk maupun sekedar
camilan biasa. Gorengan cocok dikonsumsi oleh orang muda maupun dewasa, dan
dapat pula disajikan pada saat santai maupun saat berlangsungnya acara resmi.
Disebagian kalangan masyarakat biasanya belum lengkap jika terdapat acara
santai maupun resmi tidak menyajikan gorengan. Dengan harga yang terjangkau
oleh lapisan masyarakat bawah, menengah, dan atas, maka tidak mengherankan jika
gorengan selalu dicari dan dikonsumsi oleh mereka.
Usaha kuliner gorengan saat ini menjadi peluang yang cukup besar
dalam ajang berbinis. Mengingat bahwa harganya yang murah, gorengan juga
memiliki rasa yang lezat dan tidak dilarang oleh norma agama maupun norma
susila. Selain itu, merupakan suatu kebanggaan terhadap budaya apabila bisa
mengembangkan budaya Indonesia melalui usaha kuliner. Oleh karena itu, usaha Mamia Gorengan yang
mengandung nilai budaya dalam hal kuliner dan merupakan pembangkit usaha kecil
menengah yang merupakan sumber daya yang patut untuk dilestarikan dan didukung
oleh Pemerintah.
B.
Maksud dan Tujuan
Ada beberapa maksud dan tujuan Mamamia Gorengan yang ingin dicapai
dalam pembuatan usaha ini antara lain:
1.
Memenuhi
kebutuhan konsumen.
2.
Memberikan
pelayanan terbaik kepada konsumen serta memberikan kepuasan yang lebih bagi
pelanggan.
3.
Mengembangkan
nilai budaya Indonesia melalui usaha kuliner.
4.
Membangkitkan
ekonomi usaha kecil menengah yang mulai redup di tengah sistem ekonomi kapital.
5.
Memanfaatkan
bahan baku yang terdapat di sekitar lingkungan.
6.
Menjadi
salah satu usaha kuliner yang sukses di Kabupaten Sleman.
C.
Aspek Produksi
1.
Deskripsi
Usaha
Mamia
Gorengan menawarkan makanan ringan berupa gorengan yang terdiri dari terdiri dari tempe goreng, tempe gembus
goreng, bakwan goreng, bakwan jagung goreng, pisang goreng, tahu goreng, dan
tella goreng. Gorengan yang disajikan dikemas dengan nuansa yang bersih dan
lebih higienis dari gorengan yang diproduksi dari produsen lain. Proses
pembuatan dilakukan sebagimana yang dibuat oleh produsen lain, namun diberi
sedikit inovasi berupa pemberian saus dan kecap sebagai pelengkap gorengan pada
hari tertentu yaitu hari Sabtu.
2.
Proses
Pembuatan Gorengan
Produk
yang dihasilkan Mamia Gorengan berupa berbagai macam aneka gorengan yang telah
disebutkan diatas. Adapun cara pembuatannya adalah:
a.
Proses
Pembuatan Tempe Goreng
-
Pertama,
campurkan semua bahan kecuali tempe, yaitu tepung, garam, dan segala macam
bumbu.
-
Campurkan
air sedikit demi sedikit sambil mengaduk adonan tempe tepung.
-
Masukkan
tempe keadonan, dan biarkan sesaat.
-
Kemudian
goreng tempe dengan minyak yang sedang, setelah matang tiriskan beberapa saat.
b.
Proses
Pembuatan Tempe Gembus Goreng
-
Larutan tepung: aduk rata bumbu halus,
tepung terigu, garam,
sedikit gula pasir, dan air.
-
Celupkan tempe
gembus dalam
larutan tepung. Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan sampai matang dan
kering. Tiriskan beberapa saat.
c.
Proses
Pembuatan Tahu Isi Goreng
-
Pertama,
iris wortel tipis-tipis dan kecil.
-
Masaklah
irisan wortel dan tauge hingga terlihat layu.
-
Buatlah
adonan tepung, lalu campurkan dengan air, garam, bumbu, dan sedikit gula pasir.
-
Ambil
tahu lalu keruk bagian tengahnya dan beri bahan isi.
-
Celupkan
tahu yang sudah berisi sayuran ke dalam adonan tepung hingga rata.
-
Gorenglah
tahu dengan api sedang hingga matang, lalu tiriskan.
d.
Proses
Pembuatan Pisang Goreng
-
Iris tipis pisang tapi tidak putus menyerupai
jari, dan sisihkan.
-
Sementara itu, siapkan adonan tepung garing
dengan mencampur tepung, garam, dan gula pasir.
-
Tambahkan air
secukupnya hingga membentuk adonan yang tidak terlalu kental, juga tidak terlalu
encer.
-
Celupkan pisang ke dalam adonan tepung dan
goreng hingga berwarna kekuningan. Usahakan pisang melebar menyerupai jari saat
digoreng.
-
Goreng
pisang dengan api sedang, lalu triskan beberapa saat.
e.
Proses
Pembuatan Tella Goreng
-
Pertama-tama kupas singkong lalu potong-potong dan belah menjadi 2 atau 3 bagian, setelah dibelah kemudian dicuci hingga bersih dan
ditiriskan.
-
Singkong yang sudah di belah-belah tadi
dikukus dalam dandang hingga matang dan empuk.
-
Campur bumbu
dan garam lalu tambahkan air secukupnya.
-
Singkong yang sudah matang kemudian
dicelupkan dalam keadaan panas ke
larutan bumbu, biarkan sebentar hingga bumbu meresap
-
Setelah itu goreng hingga kekuningan dan
renyah.
f.
Proses
Pembuatan Bakwan Goreng
-
Serut atau cacah kasar wortel dan berbagai macam sayuran. Taruh dalam wadah besar.
-
Masukkan tepung terigu, lalu bumbui dengan
garam, merica dan penyedap rasa bila suka. Aduk sampai semua tercampur rata.
-
Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil
diaduk hingga adonan bakwan tercampur
rata. Ukuran adonan sedang, jangan terlalu kental dan jangan terlalu encer.
-
Panaskan minyak, ambil adonan dengan
menggunakan scoop atau centing sayur, goreng hingga berwarna kuning keemasan.
Lakukan hingga semua adonan habis. Angkat dan tiriskan.
g.
Proses Pembuatan Bakwan Jagung Goreng
-
Pertama,
jagung diserut (sebagian ditumbuk kasar, sebagian dibiarkan bulat-bulat).
-
Campurkan
tepung, jagung, garam, dan bumbu menjadi satu.
-
Panasakan
minyak, ambillah adonan satu sendok makan taruh adonan ke dalam wajan, lalu
goreng dengan api sedang hingga matang.
3.
Contoh
Aneka Macam Gorengan
Tempe Goreng
|
Bakwan Goreng
|
Bakwan Jagung Goreng
|
|
|
|
|
|
Tella Goreng
|
Tahu Isi Goreng
|
Tempe Gembus Goreng
|
|
|
|
|
|
Pisang Goreng
|
|
|
|
|
|
|
|
D.
Aspek dan Pemasaran
1.
Segmentasi
pasar yang dibidik dalam bisnis kuliner ini adalah masyarakat kalangan bawah,
menengah, dan atas di Kabupaten Sleman.
2.
Pemasaran
bisa dilakukan secara mulut ke mulut.
3.
Pemasaran
utamanya akan dilakukan secara online melalui blog dan jejaring sosial
(Facebook dan Twitter).
4.
Pemasaran
juga akan dilakukan di warung Mamamia Gorengan yang beralamat di jalan Demangan
Baru No. 21 Depok Sleman.
E.
Aspek Sumber Daya Manusia
Bisnis ini akan dijalankan oleh pemilik Mamia Gorengan serta 1
orang karyawan. Untuk sementara, proses produksi akan ditangani oleh kedua
personil Mamia Gorengan tersebut
F.
Analisis SWOT
1.
Strenght
(Kekuatan)
a)
Merupakan
makanan yang digemari oleh masyarakat secara umum.
b)
Tempatnya strategis.
c)
Memperhatikan
aspek kebersihan dan kesehatan.
d)
Harganya cukup murah, terjangkau, pelayanan memberikan pelayanan
cepat.
2.
Weakness (kelemahan)
a)
Kurangnya
pengalaman dalam mengelola usaha kuliner gorengan.
b)
Usaha mengelola bisnis belum maksimal, karena
pemilik dan karyawan adalah mahasiswa, sehingga belum pandai dalam mengatur
waktu.
3.
Opportunity (Peluang)
a)
Digemari
dan dibutuhkan oleh seluruh masyarakat.
b)
Terjual habis dalam sehari.
c)
Memberikan
keuntungan yang besar.
4.
Threat (ancaman)
a)
Banyak
saingan diluar.
b)
Harga
bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan kenaikan harga yang mungkin dapat mengurangi pembeli.
G.
Aspek Keuangan
Tabel 1. Biaya Alat
No
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
Harga Satuan (Rp)
|
Total (Rp)
|
|
1
|
Wajan Besar
|
1
|
100.000
|
100.000
|
|
2
|
Gerobak
|
1
|
1.500.000
|
1.500.000
|
|
3
|
Sutil
|
1
|
30.000
|
30.000
|
|
4
|
Plastik
|
1
|
4.000
|
4.000
|
|
5
|
Spanduk
|
2 m
|
2 m x 20.000/m
|
40.000
|
|
6
|
Kompor
|
1
|
200.000
|
200.000
|
|
7
|
Gas elpiji 3
kg
|
1
|
16.000
|
16.000
|
|
8
|
Korek api gas
|
1
|
3.500
|
3.500
|
|
9
|
Saringan
|
1
|
30.000
|
30.000
|
|
10
|
Alat-alat
lain
|
|
250.000
|
250.000
|
|
Total
|
2.133.500
|
||||
Tabel 2. Bahan Baku
No
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
Harga Satuan (Rp)
|
Total
|
1
|
Tempe
|
15
|
15 x 2.500/bungkus
|
37.500
|
2
|
Tempe Gembus
|
15
|
15 x 1.500/3 bungkus
|
7.500
|
3
|
Pisang
|
10
|
12 x 12.000/bungkus
|
144.000
|
4
|
Ketella
|
6
|
6 x 3.000/kg
|
18.000
|
5
|
Tahu
|
10
|
10 x 5.000/bungkus
|
50.000
|
6
|
Jagung
|
3
|
3 x 4.000/kg
|
12.000
|
7
|
Minyak
|
1
|
1 x 121.000/kardus
|
121.000
|
8
|
Tepung
|
6
|
6 x 4.000/kg
|
24.000
|
9
|
Garam
|
6
|
6 x 4.000/kg
|
24.000
|
10
|
Gula
|
3
|
3 x 7.000/kg
|
21.000
|
11
|
Royco
|
15
|
15 x 500/sachet
|
7.500
|
12
|
Cabai Hijau
|
2
|
2 x 17.000/kg
|
34.000
|
13
|
Saus
|
4
|
4 x 9.300/botol
|
37.200
|
14
|
Kecap manis
|
3
|
3 x 11.800/botol
|
35.400
|
15
|
Wortel
|
2
|
2 x 4.500/kg
|
9.000
|
16
|
Kecambah
|
2,25
|
2,25 x 10.000/kg
|
22.500
|
Total
|
588.600
|
Produk yang dihasilkan
|
tempe
goreng 270 biji, tempe gembus goreng 135 biji, bakwan goreng 50 biji, bakwan
jagung goreng 50 biji, pisang goreng 120 biji, tella goreng 70 biji.
|
Harga per satuan produksi
|
Semua
gorengan 500
Pisang
goreng 1200
|
Tabel 3. Biaya Tetap
No
|
Nama
|
Harga (Rp)
|
Waktu
|
Total
|
1
|
Tenaga kerja (1)
|
20.000/orang/hari
|
1 bulan
|
600.000
|
2
|
Transportasi
|
5.000/orang/hari
|
1 bulan
|
150.000
|
3
|
Biaya tidak terduga
|
200.000
|
|
200.000
|
Total
|
950.000
|
Tabel 4. Total Biaya yang Diajukan
Biaya
|
Total
|
Biaya Alat
|
2.133.500
|
Biaya Operasional
-Bahan Baku
-Distribusi
|
588.600
-
|
Biaya Tetap
|
950.000
|
Total
|
3.672.000
|
-Biaya pemasukan/hari:
Tempe Goreng
= 270 biji x Rp 500,- = Rp 135.000,-
Tempe Gembus Goreng =
135 biji x Rp 500,- = Rp 67.500,-
Bakwan Goreng
= 50 biji x Rp 500,- = Rp
25.000,-
Bakwan Jagung Goreng
= 50 biji x Rp 500,- = Rp
25.000,-
Pisang Goreng
= 120 biji x Rp 1200,-= Rp 144.00,-
Tahu Goreng
= 70 biji x Rp 500,- = Rp 35.000,-
Total
= Rp 827.500,-
-Laba Bersih/hari = Rp 827.500,-
− Rp 588.600,- =Rp 238.900,-
-Laba Bersih/bulan = Rp
238.900,- x 30 hari = Rp 7.167.000,-
H.
Penutup
Demikianlah
proposal usaha Mamamia Gorengan ini kami buat. Semoga proposal ini dapat
diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal kami dalam
memulai usaha ini. Kami berharap dapat
segera mewujudkan usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini dengan bantuan
dari Pemerintah. Saran dan kritik kami harapkan demi kesempurnaan proposal
ini. Saran dan kritik tersebut semoga saja dapat menjadi pelajaran bagi kami
semua untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Atas perhatian dan segala bantuan
kami ucapkan banyak terima kasih.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda