Selasa, 31 Januari 2012

Realistis dan Idealis






Kebanyakan orang mempermasalahkan sesuatu yang idealis haruslah realistis, padahal tidak semua yang idealis itu realistis, dan tidak semua yang realistis itu idealis. Untuk memperinci dua hal ini, kita misalkan tentang impian yang ingin dicapai oleh seseorang. Ada seseorang miskin yang ingin menjadi dokter bedah, dia sudah punya modal kecerdasan otak, tapi terkendala masalah biaya. Ini merupakan konflik antara idealis dan realistis. Jika seseorang yang bermimpi ingin mencapai kenginannya maka harus memegang prinsip yang ingin dicapai dari dulu, dan jangan selalu tertuju pada keadaan yang ada pada dirinya.

Banyak orang yang justru pesimis terhadap apa yang mereka cita-citakan karena tidak sesuia dengan keadaan mereka, baik itu karena terpengaruh apa yang ada di dalam hatinya (interen) atau pun bisa juga ada pihak dari luar yang sengaja atau tidak sengaja menurunkan semangat orang lain, sehingga ia menghilangkan idealismenya yang sudah dibangun. Memang raelistis itu penting, tapi sepanjang tidak menurunkan motivasi dan niat yang sudah tertanam kokoh dalam jiwa. Sebenarnya fungsi dari berfikir idealis itu untuk memberi semangat pada diri sendiri agar menempuh proses/cara agar apa yang difikirkan itu tercapai, serta apabila berhasil maka apa yang dinginkan bisa tercapai, jika tidak tercapai, minimal bagian pokok yang diinginkan bisa tercapai.

Seperti yang tertera dalam filosofi: "Mimpi yang tinggi itu hanya omong kosong apabila tidak  dibarengi usaha, tetapi bekerja tanpa mimpi yang tinggi ibarat berjalan tanpa arah"

Maka sebagai kesimpulan, tidak ada yang perlu ditakuti untuk bermimpi setingi-tingginya dan seideal-idealnya, karena dari mimpi itulah sekecil apa pun dan selemah apa pun manusia bisa hidup di dunia. Mungkin pada saat ini, seseorang belum dapat manfaat dari mimpi yang dia tanam, tapi kelak dia akan merasakan mimpi yang dia bangun.

Itu hanyalah gambaran sekilas antara realistis dan idealis, dan masih banyak hal yang bisa dikaitkan dengan dua hal tersebut.

"Bermimpilah, niscaya Tuhan akan memeluk mimpi itu" (Aray sang pemimpi"



Pentingnya Doa


berdoa



Doa merupakan kekuatan yang tersembunyi (abstrak), bisa diketahui lewat perasaan (intuitif), bukan dengan logika /akal atau berdasarkan indera / empiris. Kebanyakan manusia apatis terhadapnya, sehingga ketika mengalami kegagalan dalam mewujudkan impiannya ia merasa frustasi dan depresif dalam menjalani hidup. Padahal untuk menggapai tujuan itu diperlukan ikhtiyar dan doa, jika salah satu tidak digunakan, maka tidak sempurnalah seseorang dalam menggapai tujuannya.

Bagi orang muslim doa sangat berperan penting dalam menjalankan kehidupannya. Secara singkat, umat muslim diperintahkan oleh Allah untuk berdoa, bukan karena Allah yang membutuhkan doa umat muslim, tapi umat muslimlah yang membutuhkan doa. Ada beberapa nash (HR Abu Daud) yang menjelaskan bahwasannya Allah merasa malu ketika ada seseorang muslim yang berdoa sambil mengangkat tangannya tapi Allah tidak mengabulkan doanya. Kemudian ada beberapa nash yang menjelaskan bahwa Allah sangat membenci orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya. Dijelaskan dalam nash tersebut bahwa orang tersebut dianggap sombong dan tidak membutuhkan pertolongan Allah.

Ritual doa tidak hanya ada pada orang yang beragama islam, tapi terdapat juga pada orang-orang yang beragama selain islam (Kristen Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dll). Tata caranya pun beragam. Bagi umat islam tata cara doa dilakukan dengan mengangkat tangan, atau diperbolehkan tidak mengangkat tangan. Artinya semua itu tergantung keinginan orang tersebut, karena masing-masing dari kedua pendapat tersebut mempunyai dasar yang kuat. Adapun bagi orang non muslim seperti agama Kristen, tata cara doa dilakukan dengan cara menggenggamkan kedua tangan, kemudian bagi agama Hindu tata cara doa dilakukan dengan cara menyediakan dupa untuk para dewa, begitu juga dengan agama Budha tata cara doa nyaris hampir sama seperti umat Hindu, dan masih banyak tata cara berdoa umat-umat lain yang tidak disebutkan diatas.

Sebenarnya dapat disimpulkan bahwa doa itu sangat vital bagi kehidupan manusia, karena setiap agama menganjurkan untuk berdoa kepada Tuhannya masing-masing. Apabila seseorang tidak mau berdoa kepada Tuhannya, hal itu tidak akan mengurangi Keesaan dan Kemaha Kuasaan Tuhan, tapi secara tidak langsung bisa berpengaruh kepada kondisi kejiwaan manusia. Bagi orang yang tidak mau berdoa kepada Tuhan, maka akan merasa hampa dalam memenuhi kebutuhan rohaninya. Meskipun orang tersebut sudah tercukupi apa yang ia butuhkan, tapi pada suatu saat nanti ia akan merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya.


 Seseorang bijak pernah berkata: "Hidup seseorang itu bagaikan ikan yang hidup di dalam aquarium yang ada airnya, apabila tidak ada air maka matilah ikan tersebut. Begitu pula dengan hidup manusia, apabila ia  tidak berdoa, maka secara tidak langsung dan perlahan jiwanya akan mati".

Denagan adanya perkataan tersebut dapat diambil hikmah bahwa hidup manusia tidak akan bisa lepas dari doa, dalam kondisi dan keadaan apapun,
 
   
Mudah-mudahan tulisan yang singkat ini bisa memberikan manfaat kepada seluruh manusia yang ada di bumi.
.
bayi berdoa